Menekan Angka Stunting, Pemkab Pati Beri Perhatian ke Ibu Hamil dan Calon Pengantin

- 8 Juni 2022, 10:00 WIB
Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) segera bergerak melakukan pemantauan calon pengantin, ibu hamil, dan pascakelahiran. Selain itu juga meremajakan peralatan pendukung.
Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) segera bergerak melakukan pemantauan calon pengantin, ibu hamil, dan pascakelahiran. Selain itu juga meremajakan peralatan pendukung. /suaramedeka-muria.com/Ilyas al-Musthofa

Baca Juga: Ditemukan Meninggal di Kamar Kafe Pantai Mororejo, Kaki Mayat Perempuan Sudah Membiru

Sejauh ini untuk pemantauan ibu hamil dan pascamelahirkan menggunakan alat metlin (pita ukur).

Alat itu dinilai tidak standar lagi sehingga perlu diganti dengan antropometri, yang mampu menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia.

"Peremajaan dari metlin ke antropometri harus dilakukan. Itu mendukung monitoring dan pendampingan kami," lanjutnya.

Baca Juga: Terbaik, Dua Siswa SMA Taruna Nusantara Asal Rembang Menjadi Siswa Terbaik

Tahun ini, TPPS lebih memfokuskan pada 18 desa di Pati dengan angka stunting tinggi. Menurutnya, persentase stunting di Pati saat ini sebanyak 5,7 persen.

Kebetulan tahun ini terdapat 18 desa yang menjadi lokus.

Baca Juga: Trend Angka Perceraian di Kabupaten Rembang Meningkat, Panitera PA Rembang Bagikan Data

Adapun lokus tersebut terdiri atas Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo, Purwokerto (Kayen), Karangmulyo (Tambakromo), Blingijati (Winong), Sitimulyo (Pucakwangi), Sidomukti (Jaken), Tlogomojo (Batangan), Trimulyo (Juwana), dan Kudukeras (Juwana).

Kemudian Desa Babalan (Gabus), Sitiluhur (Gembong), Tanjungsari (Tlogowungu), Panggungroyam (Wedarijaksa), Kadilangu (Trangkil), Ngemplak Lor (Margoyoso), Jepalo (Gunungwungkal), Ngablak (Cluwak), serta Bendokaton (Tayu).***

Halaman:

Editor: Kartika Kudus

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah