Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Turun, Kabupaten Jepara Tetap di PPKM Level 1
Di warungnya juga terlihat ada keris dan mahkota raja (kuluk), serta foto-foto saat dia manggung ketoprak.
Meski baru dilakoninya namun Hartawan tidak canggung dalam membuat pesanan, serta melayani pembeli dengan cekatan.
Dia juga menyatakan, selama ketoprak belum diperbolehkan manggung, maka satu-satunya cara bertahan hidup adalah berjualan mi.
“Mau bagaimana lagi, ini menjadi salah satu cara untuk dapat tetap bertahan saat tak boleh manggung,” ujarnya.
Padahal, biasanya setiap bulan Apit dalam penanggalan Jawa, kesenian ketoprak hampir selalu bisa ditemukan di setiap desa melalui momen sedekah bumi.
Baca Juga: Berawal dari Pelatihan, Seorang Petani di Kabupaten Kudus Sukses Menanam Padi Tanpa Pupuk Urea
Dalam bulan itu, seniman ketoprak memanen rejeki , karena jadwal manggung yang padat.
“Begitu juga setelah hari raya Idul Fitri atau atau menjelang hari raya Korban biasanya juga ramai tanggapan. Tapi dua tahun ini hampir tidak ada tanggapan,” tambahnya.
Oleh karena itu, dia berharap, pandemi covid 19 secepatnya berakhir sehingga bisa manggung ketoprak lagi.