Portal Kudus - Sesuai dengan tagline BKKBN di tahun 2019 branding dari BKKBN adalah Kampung Keluarga Berencana, kini berubah menjadi Kampung Berkualitas.
Banyak argumen yang melihat dari sisi agama dalam kampung KB ini, ada yang setuju dan tidak setuju.
Namun demikian pendapat maupun penilaian kembali kepada publik masing masing.
Adapun program tersebut bertujuan untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat desa melalui keluarga.
Karena ini adalah keluarga yang dimana keluarga itu komplek terdiri dari ayah, ibu, anak, cucu, saudara, kakek dan nenek.
Baca Juga: MU Vs City: Ujian Berat Ole Gunnar Solskjaer Selanjutnya
Jelas Kabid P2PP Dinpermasdes P2KP Sukardjo saat menjadi Narasumber Bincang siang di RSKW FM bersama Plt Sekdin Dinpermasdes P2KP Ungguh Prakoso.
“Sebenarnya awalnya ada beberapa kriteria yaitu daerah yang sulit maju, daerah yang sulit bagi masyarakat untuk pemberdayaan nya, miskin, termasuk di daerah bantaran sungai yang sdmnya terbelakang,'" kata Sukardjo.
Baca Juga: Alih Fungsi Lahan, PT KAI Beri Sosialisasi dan Diskusi dengan Warga Desa Kaliombo Rembang
Sehubungan dengan beragam opini dari publik, Ungguh Prakoso Plt mengatakan, “Kami akan mencoba memberi pandangan bahwa yang setuju, yang artinya ada pendapat yang setuju tentang pelaksanaan KB, berdasar dalam Al-Qur’an, QS. An-Nisa' Ayat 9 yang memiliki arti dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” kata Sukardjo.