Yayasan Gaperto Terbitkan Buku Karya dari Penulis Jepara

- 2 November 2021, 10:20 WIB
Penampilan pengisi acara malam penganugrahan pemenang Lomba Baca Puisi Kreatif (LBPK) ke-10 di Pendopo R.A Kartini Jepara.
Penampilan pengisi acara malam penganugrahan pemenang Lomba Baca Puisi Kreatif (LBPK) ke-10 di Pendopo R.A Kartini Jepara. /Jeparakab.go.id/

Portal Kudus - Memperbanyak naskah sastra yang terlahir di Bumi Kartini, Yayasan Gaperto menerbitkan buku sekaligus mendokumentasikan karya-karya sastra yang terlahir dari para penulis di Jepara.

Baik sastrawan, anggota TNI, Polri, dan birokrasi juga andil dalam penulisan naskah buku puisi ini.

Hal ini disampaikan Ketua Yayasan Gaperto Didit Endro, pada malam penganugrahan pemenang Lomba Baca Puisi Kreatif (LBPK) ke-10 pada 30 Oktober 2021, di Pendopo R.A Kartini Jepara. 

Hadir Bupati Jepara Dian Kristiandi, Kepala Disparbud Zamroni Lestiaza, Kepala Diskominfo Jepara Arif Darmawan dan para pejabat terkait.

“Sudah sejak 7 tahun lalu, kami mulai melakukan pendokumentasikan karya-karya penulis Jepara. Lewat naskah teater, hingga kumpulan puisi birokrasi,” kata Didit.

Ada 4 buku sastra yang dilauncing, yaitu buku puisi Membaca Jepara jilid 7 (Karya penulis Jepara), buku naskah teater (hasil lomba tulis Yayasan Gaperto), buku puisi jalan pulang (Umi Nurun Fauqo Nujizah, penyair nasional), dan buku puisi kebangsaan (TNI, polri dan birokrasi).

Di buku puisi membaca Jepara, setidaknya sudah punya data 46 penulis. Setiap jilid ada 150 karya.

Saat ini sudah jilid ke-7, artinya sudah ada lebih daris eribu puisi yang disuguhkan untuk Jepara.

Khusus buku naskah teater, kata Didit merupakan upaya untuk memulai melakukan dokumentasi naskah-naskah teater Jepara.

Sebab, sejauh ini, naskah-naskah teater tidak diurus dengan baik atau sampai menjadi sebuah buku yang dapat dinikmati oleh para pecinta sastra.

“Selanjutnya akan kita serahkan kepada Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jeara, sebagai bank naskah teater,” kata Didit.

Baca Juga: Kabar Gembira! 5 Bantuan Pemerintah Cair di Bulan November 2021, Begini Cara Daftarnya

Untuk LBPK tingkat nasional ini merupakan yang ke-10 dilaksanakan di Jepara. Harapannya, digelar secara rutin setiap tahunnya.

Tidak hanya para sastrawan dari Jepara, tapi mereka hadir dari Jawa Barat, Semarang, Demak, Pati, dan Kudus.

“Untuk final kami laksanakan di wisata mangrove Gelagah Wangi, sedangkan malam penganugrahan dilakukan di Pendopo R.A Kartini Jepara,” katanya.

Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan jika puisi dan karya sastra masih relevan untuk menjadi kontrol sosial di masyarakat.

Baca Juga: Yang Lagi Viral, Download Aplikasi Video Menjadi Pengantin

Melalui untaian kata diatas selembar kertas, karya puisi mampu menggambarkan sebuah kondisi, ruang dan waktu serta harapan-harapan akan hadirnya sebuah hal yang lebih baik.

“Dalam pembangunan daerah, karya sastra seperti puisi masih mampu sebagai kontrol sosial. Mampu menjadi penyeimbang bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan,” kata Andi.

Dalam perjalanannya, karya sastra telah banyak mewarnai pembangunan negara ini. Mulai dari Angkatan Pujangga Lama, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan 45, Angkatan Reformasi hingga saat ini para sastrawan masih menulis puisi yang bersifat perjuangan dan nasionalisme.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 SD dan MI Halaman 22 23 25 27 Subtema 1 Pembelajaran 3

“Inilah bukti kesusastraaan ikut berperan dalam berbagai bidang pembangunan bangsa kita,” lanjut Andi.

Andi, menyambut gembira mulai munculnya gairah berkesenian di Jepara saat ini. Banyaknya pagelaran seni dan budaya yang diadakan oleh kelompok-kelompok masyarakat menunjukan jika seni budaya adalah kebutuhan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan gairah kesenian yang semakin meningkat ini dapat memajukan seni dan kesusastraan di kota ukir,” kata Andi.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: jepara.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah