Kondisi Jalan di Ruas Sale-Mrayun Rembang Amblas dan Berlubang

- 7 September 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Portal Papua Barat/Rafael Fautngiljanan

Portal Kudus - Seperti kondisi jalan di Ruas Sale-Mrayun Rembang yang sebagiannya sampai saat ini masih saja dibiarkan remuk.

Ratusan lubang dan kerusakan terdapat di ruas itu.

Pada Ruas Sale-Mrayun Sebagian titik jalan amblas dan berlubang.

Material tambang di kecamatan ujung timur Kabupaten Rembang itu dikeruk setiap hari.

Dikutip PortalKudus.com dari berita SuaraMerdeka berjudul Ironi Kecamatan Sale, Tambangnya Dikeruk, Jalannya Dibiarkan Remuk

Kawasan pegunungan yang semula terlihat hijau, pelan tapi pasti memutih, khas warna batu gamping.

Sejak pertama kali aktivitas itu dilakukan, sudah tak terhitung berapa jumlah material yang berpindah dari pegunungan ke atas truk atau stockpile.

Bisa jadi jumlahnya mencapai ribuan, puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu ton.

Deru nyaring suara kendaraan tambang nyaris tak pernah berhenti.

Berbagai perusahaan tambang silih-berganti bersinggasana di tahta pegunungan Rembang selatan itu.

Sebagian tertib melaksanakan penambangan dengan mekanisme perizinan.

Data dari Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Rembang, ada setidaknya 250-300 truk muatan tambang yang setiap hari lalu-lalang di Kecamatan Sale.

Baca Juga: PSIR Rembang Sedang Melakukan Seleksi Pemain Tahap Akhir

Jumlah itu menurun drastis dibandingkan dengan sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Jika satu truk ditaksir memiliki muatan minimal 8 ton, maka setiap hari ada 2.400 ton material tambang yang diangkut dari wilayah tersebut.

BPPKAD mencatat, target pajak tambang Gol C tahun 2020 adalah Rp 32.690.000.000.

Realisasinya pada Desember 2020 mencapai Rp 32.852.395.403.

Baca Juga: Peternak Ayam Kalkun di Undaan Kabupaten Kudus Mulai Mencoba Membuat Variasi Makanan Beku

Jumlah itu termasuk menurun lantaran adanya pandemi Covid-19.

Tentu ada sebagian capaian pajak sektor Gol C tahun 2020 itu berasal dari hasil operasional penambangan di Kecamatan Sale.

“Jumlah capaian itu dari seluruh Kabupaten Rembang,” papar Kabid Pendapatan BPPKAD Rembang, Romli.

Sayangnya, meski menyumbang cukup besar material perusahaan tambang dan pajak untuk daerah, sejumlah sarana publik di Kecamatan Sale belum begitu layak.

Seperti kondisi jalan di Ruas Sale-Mrayun yang sebagiannya sampai saat ini masih saja dibiarkan remuk.

Ratusan lubang dan kerusakan terdapat di ruas itu.

Baca Juga: Hore! Akses LINK Bantuan Pemerintah 2021 dan Pilih Salah Satu Untuk Mendapatkan Uang bantuan PPKM atau Bansos

Entah tahun berapa ruas jalan itu terakhir ditingkatkan.

Disinyalir salah satu penyebabnya adalah kendaraan yang melintas melebihi batas tonase.

Pada Ruas Sale-Mrayun Sebagian titik jalan amblas dan berlubang.

Saat kemarau seperti saat ini, pengendara harus bermusuhan dengan debu yang terbang terlimpas kendaraan tambang.

Saat hujan, tentu genangan air atas lubang jalan akan menjadi sajian pengendara.***(Ilyas al-Mustofa /Suara Merdeka Muria)

Editor: Sugiharto

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah