"Tapi kalau dari bambu bisa lebih dari tiga bulan. Kalau dari bahan fiber, saya buat sekitar tiga bulan," tambahnya.
Layang-layang naga diameter 30 Cm, bahan bambu buatan Purwati dijual dengan harga Rp800.000,00 per layangan.
Sedangkan yang pakai bahan fiber dibanderol dengan harga Rp1.500.000,00 per layangan.
"Selain pemasaran online, saya setiap sore juga stay di belakang kantor kecamatan Blora (jalan baru) untuk memainkan, untuk memikat orang lewat," terangnya.
Jadi, tambah Purwati, dengan memainkan layang-layang naga buatannya, orang tertarik dan tanya kemudian memesannya.
"Saya buat layang-layang naga ini dari tahun lalu, dari ada lomba layang-layang. Masih berkarya di masa pandemi ini, Alhamdulillah bisa menambah omzet," kata dia.
Ia mengaku tidak ada kendala selama proses hingga selesai pembuatan layang-layang naga.
Baca Juga: Tim Persiku Kudus Sudah Dibentuk, Manajemen Mengandalkan Dana Pribadi
"Tidak ada kendala. Saya kan ibu rumah tangga, jadi kalau waktu luang saya kerjakan," imbuhnya.
Tidak hanya pemesan dari dalam kabupaten Blora, tetapi juga luar kabupaten Blora seperti Pekalongan dan bebera kabupaten lainnya.