Network
Portal Kudus-Bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa para pemilik usaha di lokalisasi Lorok Indah (LI) banyak yang merupakan warga dari luar daerah Pati. Hal itu terlihat dari hasil identifikasi yang dilakukan pemerintah baru-baru ini.
Identifikasi itu sendiri menjadi salah satu upaya pengembalian lokalisasi LI sesuai amanat rancangan tata ruang.
Baru-baru ini pemerintah memang melakukan pendataan dan identifikasi.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Bazna Kota Semarang Membagikan Bantuan Kepada Karyawan Mal
“Yang di sana tidak ada orang Pati. Orang luar daerah semua. Ada Malang, Surabaya, Semarang, Jepara, Kudus. Dilihat dari KTPnya. Yang punya hanya dua orang yang dari Pati,” ungkapnya.
Hal itu diakui Bupati Haryanto terlihat dari kode nomor induk kependudukan (NIK) yang dimiliki pemilik maupun pengelola.
Selain itu identifikasi juga untuk melihat status keabsahan kepemilikan tanah, perizinan, maupun penggunaan bangunan yang ada di kawasan LI.
Baca Juga: Baru Dibentuk Satu Bulan, Tim Relawan Pemakaman Jenazah Covid19 di Blora Sekarang Dinonaktifkan
“Ternyata untuk bisnis. Padahal bisnis ada aturannya, ada IMB yang diganti izinnya, Sertifikat Laik Fungsi (SLF), izin tata ruang, Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UKL/UPL), maupun izin pariwisata. Semuanya gak ada. Satupun tidak ada (Izinnya,Red),” tambahnya.
