Hasil Kuesioner KPU Kabupaten Jepara: Media Sosial Sebagai Wadah Pendidikan Kepemiluan dan Demokrasi

1 April 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi media sosial. /Pixabay/Azam Kamolov/

Portal Kudus - KPU Kabupaten Jepara menyebarkan kuesioner bagi pemilih pemula yang telah melakukan perekaman KTP Elektronik.

Kegiata ini bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang dilakukan di beberapa sekolah.

Kuesioner berisikan tentang dari mana para siswa mendapatkan pendidikan kepemiluan dan demokrasi. 

Dikutip PortalKudus.com dari berita Suara Merdeka Muria berjudul Medsos Paling Banyak Diakses Oleh Pemilih Pemula di Jepara

Hasilnya, media sosial menjadi wadah para pemilih pemula dalam mencari informasi terkait kepemiluan.

''Dari kuesioner yang telah dibagikan ke siswa diketahui bahwa mayoritas siswa mendapatkan pendidikan kepemiluan dan demokrasi dari media sosial,'' ungkap Ketua KPU Kabupaten Jepara, Subchan Zuhri Kamis, 31 Maret 2022.

Baca Juga: Diduga Pesta Sabu, Polres Kudus Grebek Rumah Kos di Kecamatan Jati

Saat ini KPU Kabupaten Jepara telah memiliki akun aktif media sosial dari berbagai platfrom.

Tiap akun dikelola oleh admin. Beragam bentuk konten pendidikan politik juga rutin diproduksi dan disebarluaskan.

''Kami mengikuti perkembangan teknologi komunikasi. Publikasi konten dialog yang mengupas soal pemilu dan demokarasi ada di Youtube. Begitu juga dengan podcast kami punya. Semua akun medsos yang digunakan masyarakat Jepara secara umum kami punya dan aktif,'' kata Subchan.

MA Matholi’ul Huda dan SMK 1 Jepara menjadi salah satu sekolah yang merupakan sasaran perekaman KTP elektronik bagi pemilih pemula.

Kepala MA Matholi’ul Huda, Edy Husny mengatakan, pendidikan demokrasi telah diberikan ke siswa melalui pemilihan ketua OSIS yang sudah disesuaikan dengan model kepemiluan.

Baca Juga: Selesaikan Muscab, Pengurus Persipa Pati Siapkan Stratak untuk Mencari Dukungan

Edy juga berharap agar siswa MA Matholi’ul Huda yang telah menjadi pemilih pemula nantinya dapat berpatisipasi aktif dan tidak golput dalam Pemilu 2024.

''Satu suara dari pemilih pemula ini menentukan bangsa akan dibawa kemana,'' ungkap Edy.

Terkait informasi yang kini mudah diakses melalui melalui internet, Madrasah teleah telah mengajarkan kepada siswa agar selektif dalam menyerap informasi.

''Anak-anak kami ajarkan untuk selalu bertabayyun atau disiplin verifikasi,'' katanya.

Kepala Sekolah SMK 1 Jepara, Sugiyanto menyampaikan bahwa pendidikan politik juga sudah diajarkan di SMK N 1 Jepara.

Baca Juga: Serahkan Bukti Sepeda Motor, Polres Rembang Tidak Menarik Biaya Sepersepun

Pembelajaran politik sudah diawali sejak dini melalui pendidikan kewarganegaraan.

''Bagaimana peran dan kewajiban siswa dalam pemilu ke depan sudah terbekali dengan baik dari sekolah,'' ujarnya.

Menyongsong Pemilu 2024, pemilih pemula menjadi segmen yang penting untuk dibekali pendidikan kepemiluan.

Pemilih pemula harus dapat menjadi pemilih yang memilih dengan memperhatikan visi dan misi yang ditawarkan oleh bakal calon.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria

Tags

Terkini

Terpopuler