Terjadi Lagi, Kasus Positif Covid-19 di Pondok Pesantren Kabupaten Jepara Meningkat

2 Februari 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 - Persib Bandung dan 11 klub kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 diterjang badai Covid-19. Sebanyak 52 pemain dan 16 ofisial dilaporkan terpapar Corona /Pixabay

Portal Kudus - Kasus Covid-19 di Kabupaten Jepara mulai meningkat lagi. Kali ini, santri di salah satu pondok pesantren terinfeksi Covid-19.

19 santri putri di salah satu pondok pesantren di Bangsri positif Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan dan Pengendalian Kabupaten Muh Ali menjelaskan awal terjadinya penularan.

Dilansir PortalKudus.com dari Suara Merdeka Muria dengan artikel berjudul 19 Santri di Jepara Terpapar Virus Corona

Ali mengatakan bahwa salah satu pengurus pondok pesantren melakukan perjalanan dari Jakarta yang ternyata dinyatakan positif Covid-19.

Akhirnya, pada 28 Januari 2022 dilakukan tracing dan skrinning untuk semua santri dan pengurus pondok pesantren.

Baca Juga: Diduga Konsleting Listrik, Minibus Plat B Terbakar di Jalur Bojonegoro-Cepu

Dari hasil rapid tes, diketahui 19 dari 160 orang reaktif dan dilanjutkan dengan tes PCR pada Sabtu (29/1/2022).

Hasilnya, sebanyak 19 santri perempuan terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka yang terkonfirmasi positif ini tanpa ada gejala.

Baca Juga: Hadiah Ratusan Juta Rupiah, SMP N 1 Sulang Raih Video Profile Terbaik

''Kasus ini diketahui setelah adanya pengurus yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, kami tidak bisa memastikan penularannya dari mana. Karena dari informasi, justru pengurus yang positif Covid-19 belum berinteraksi dengan santri. Jadi kemungkinan banyak faktor penyebarannya, seperti kunjungan dan lain-lain,'' kata Muh Ali, Senin (31/1/2022).

Ia menyebut, semua pengurus dan santri di pesantren tersebut sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 lengkap.

Baca Juga: Diduga Konsleting Listrik, Rumah Bakul Blonjo di Desa Bacem Blora Terbakar

Sehingga, gejalanya tidak begitu terlihat.

Mereka kondisinya seperti orang sehat.

Namun petugas tetap membawa 19 santri itu untuk isolasi terpusat di Balai Latihan Kerja (BLK) Pecangaan agar tidak menimbulkan penyebaran kembali di lingkungan pesantren.

''Kami isolasi sesuai aturan. 10 sampai 14 hari di BLK Pecangaan. Kita evaluasi. Obat dan tenaga sudah kita siapkan 24 jam," katanya.***

 

 

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria

Tags

Terkini

Terpopuler