Menko Muhadjir dalam keterangannya menjelaskan bahwa rekam medis jemaah haji yang melaksanakan ibadah, akan terkoneksi dalam satu aplikasi dan dapat dipantau Kemenag dan kemenkes.
"Tadi juga sudah mendapat penjelasan dari Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, jika nanti jemaah masuk, rekam medisnya akan terkoneksi dalam aplikasi dan bisa dipantau, sehingga bisa dipastikan jemaah yang masuk ke hotel akan terus terpantau kesehatannya," tutup Menko Muhadjir
Kondisi kesehatan jemaah ini akan terkoneksi antara aplikasi Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan. Informasi berisi riwayat hidup, kondisi penyakit, dan sebagainya dapat diketahui oleh petugas.
Di Makkah, ada 170 hotel yang disiapkan oleh PPIH Arab Saudi untuk menjadi pemondokan jemaah haji. Di tiap pemondokan akan disiapkan berbagai fasilitas ramah lansia, bimbingan ibadah, hingga petugas khusus kesehatan.
Dalam kunjungan kerjanya di Arab Saudi, Menko PMK juga mengunjungi berbagai fasilitas perhajian di Kota Madinah. Kedatangan jemaah di Kota Makkah sendiri akan dimulai pada 20 Mei 2024. Ini akan ditandai dengan masuknya sekitar tiga ribuan jemaah haji Indonesia.***