Ada 4 Alasan Psikologi Kenapa Orang Sering Membagikan Aktivitas di Media Sosial

- 6 Oktober 2022, 06:54 WIB
Ilustrasi Ada 4 Alasan Psikologi Kenapa Orang Sering Membagikan Aktivitas di Media Sosial
Ilustrasi Ada 4 Alasan Psikologi Kenapa Orang Sering Membagikan Aktivitas di Media Sosial /pixabay.com/

Portal Kudus - Roda zaman telah memasuki zaman digital. Hampir setiap bidang tidak luput dari sorotan teknologi. Seakan sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dielakkan. 
 
Salah satu konsumsi digital adalah memanfaatkan sosial media sebagai wadah menunjukkan ekspresi atas apa yang dirasakan. Selain itu juga menjadi momentum untuk menunjukkan eksistensi diri di tengah keberagaman. 
 
Hal itu sah-sah saja apabila hanya sebagai konsumsi pribadi bukan lagi di ranah publik. Alhasil jika telah menjadi konsumsi publik dengan bagikan di sosial media segala konsekuensi juga harus turut diterima. 
 
 
Bukan menerima konten yang dibagikan tapi tidak mau menanggung konsekuensinya. Segala bentuk konsekuensi merupakan sejumlah akibat yang disebabkan suatu hal. 
 
Mulai dari komentar like dan share. Apabila konten sudah dibagikan kepada media masa maka jangan salahkan mereka yang memberikan tanggapan. Alasannya itu hak mereka karena sebagai konsumen. 
 
Nah, ternyata aktivitas bagikan aktivitas atau apapun itu ke media sosial juga ada alasan psikologi. Mengapa orang sering membagikan apapun itu ke media sosial? 
 
Dilansir dari Buffer, inilah alasan psikologis yang membuat orang aktif membagikan kehidupan pribadinya di ranah publik, termasuk media sosial.
 
 
Pengenalan diri
 
Alasan nomor satu orang berbagi di media sosial adalah untuk menunjukkan kepada orang lain siapa mereka dan semua hal yang mereka sukai. Setiap orang memiliki merek pribadi mereka sendiri yang diwakili oleh apa yang mereka bagikan di media sosial.
 
Dengan berbagi konten di media sosial, orang sering kali ingin menargetkan citra diri tertentu yang mereka inginkan, entah itu seseorang yang baik hati, peduli, menarik, atau seseorang yang unik karismatik. Menurut The New York Times, setidaknya 68 persen percaya bahwa argumen itu benar.
 
Memperkuat hubungan
 
Pada saat yang sama, 78% mengatakan mereka akan mencoba terhubung dengan orang-orang yang melihat konten mereka. Konten yang dibuat sendiri terkadang tidak ditujukan untuk kelompok besar, tetapi pada kelompok yang memiliki minat yang sama dengan pembuat konten.
 
Pembuat konten sering merasa bahwa mereka tidak akan dapat menarik atau terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan mereka tanpa berusaha untuk memperkenalkan diri.
 
 
Peningkatan Kelas Sosial
 
Sebanyak 62% setuju bahwa berbagi sesuatu memberi mereka pengakuan publik, yang pada gilirannya membawa mereka ke kelas sosial yang lebih tinggi. Pernyataan mereka membuktikan bahwa mereka bangga ketika orang lain menunjukkan reaksi positif terhadap apa yang mereka unggah di media sosial.
 
Respons publik yang positif, baik berupa komentar atau sejenisnya, membuat mereka yang membagikan konten merasa bahwa kehadirannya di dunia bermanfaat, bermakna, dan berharga.
 
Tunjukkan dukungan untuk suatu masalah
 
Manusia juga makhluk sosial dan suka berbagi masalah atau peristiwa yang menyangkut mereka. Ketika seseorang mendukung sesuatu atau sesuatu, mereka sering termotivasi untuk menyebarkan cinta atau penghargaan mereka untuk itu.***
 

 

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: Buffer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x