Rekam Medis Jemaah Haji Terkoneksi dalam Aplikasi Kemenag dan Kemenkes

20 Mei 2024, 18:43 WIB
Rekam Medis Jemaah Haji Terkoneksi dalam Aplikasi Kemenag dan Kemenkes /dok/kemenag.go.id/

Portal Kudus - Rekam medis jemaah haji yang menunaikan ibadah di Tanah Suci, terkoneksi dengan aplikasi Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan.

Tahun ini, Pemerintah Indonesia memberangkatkan 241.000 kuota, terdiri atas 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah khusus. Sedangkan terdapat sekitar 45 ribu jemaah lansia, maka pemerintah memberikan perhatian lebih untuk kesehatan di Makkah.

Hal ini, seperti disampaikan Menko PMK, Muhadjir Effendy, saat meninjau kesiapan berbagai fasilitas yang telah disiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Juga: DISKUSIKAN JAWABAN Penjelasan Tentang Keterlibatan Aktif dalam Proses Politik

Dalam kunjungannya, Menko Muhadjir meninjau kesiapan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan hotel di Makkah, menurutnya fasilitas kesehatan menjadi perhatian pemerintah, mengingat ini menjadi salah satu faktor penting dalam pelaksanaan ibadah haji.

"Saya meninjau fasilitas kesehatan di Makkah di rumah sakit dan hotel. Saya kira secara umum sudah sangat siap dari fasilitas tata cara pelayanan," ucap Menko Muhadjir

Menurut Menko Muhadjir di Makkah, sektor kesehatan menjadi perhatian karena berdasarkan evaluasi yang disampaikan dalam rapat terbatas kabinet, Presiden memberikan catatan khusus.

Baca Juga: APA Perbedaan Antara Kelompok dan Tim Kerja? Tolong Jelaskan dan Cantumkan Sumber Referensinya!

"Presiden memberikan catatan khusus layanan kesehatan mengingat angka mortalitas atau kematian jemaah haji tahun lalu mengalami kenaikan yang cukup tajam," lanjut Menko Muhadjir

Menko Muhadjir dalam keterangannya menjelaskan bahwa rekam medis jemaah haji yang melaksanakan ibadah, akan terkoneksi dalam satu aplikasi dan dapat dipantau Kemenag dan kemenkes.

"Tadi juga sudah mendapat penjelasan dari Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, jika nanti jemaah masuk, rekam medisnya akan terkoneksi dalam aplikasi dan bisa dipantau, sehingga bisa dipastikan jemaah yang masuk ke hotel akan terus terpantau kesehatannya," tutup Menko Muhadjir

Baca Juga: SELAMAT! Hasil Tes Wawancara PPS Pilkada Banjarnegara 2024 Diumumkan, Cek Pengumuman Daftar Nama Lolos PDF

Kondisi kesehatan jemaah ini akan terkoneksi antara aplikasi Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan. Informasi berisi riwayat hidup, kondisi penyakit, dan sebagainya dapat diketahui oleh petugas.

 

Di Makkah, ada 170 hotel yang disiapkan oleh PPIH Arab Saudi untuk menjadi pemondokan jemaah haji. Di tiap pemondokan akan disiapkan berbagai fasilitas ramah lansia, bimbingan ibadah, hingga petugas khusus kesehatan.

Dalam kunjungan kerjanya di Arab Saudi, Menko PMK juga mengunjungi berbagai fasilitas perhajian di Kota Madinah. Kedatangan jemaah di Kota Makkah sendiri akan dimulai pada 20 Mei 2024. Ini akan ditandai dengan masuknya sekitar tiga ribuan jemaah haji Indonesia.***

Editor: Sugiharto

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler