6 Tradisi Unik Suku Jawa Menyambut Bulan Rajab

12 Februari 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Bulan Rajab /Sumber: Pixabay/TayebMEZAHDIA

Portal Kudus – Rajab adalah sebuah bulan yang ada di kalender Hijriyah. Bukan hanya di kalender Hijriyah, tetapi juga di penanggalan Jawa.

Orang Jawa mempunyai adat dan tradisi yang sudah berlangsung turun menurun guna memperingati bulan Rajab.

Lalu apa saja tradisi yang digelar masyarakat Jawa guna penyambut bulan rajab tersebut?

Baca Juga: Jelang Rajab 2021 : Bacaan Doa Memasuki Bulan Rajab 1442 Arab Latin dan Artinya

Berikut beberapa tradisi orang Jawa guna menyambut bulan Rajab:

Rejaban Dukuh Wonosari

Rejaban Dukuh Wonosari adalah acara kenduri satu dusun. Masyarakat yang menggelar tradisi ini akan membawa kemenyan untuk dibakar dan dilaksanakan pada Jumat Kliwon bulan Rajab.

Baca Juga: Kenapa Buah Jeruk Identik dengan Imlek? simak penjelasannya

Baca Juga: ShopeePay Super Online Deals Hadir Meriahkan Momen Imlek di Rumah

Selain kemenyan, warga juga harus membawa ayam ingkung, ketan, nasi tumpeng, lauk, serta buah pisang yang akan dimakan bersama-sama.

Bukan hanya itu, tradisi ini juga akan dilengkapi dengan tahlil dan doa.

Tingalan Jumeneng Dalem Keraton Surakarta Hadiningrat

Setiap tanggal 25 Rajab diadakan sebuah upacara adat yang dilaksanakan untuk memperingati naiknya tahta Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Tradisi ini sarat akan budaya Mataram dilihat dari segi tempat jumeneng, tarian bedhaya keatwang, hingga kirap budaya juga paesan.

Malam Baro’atan

Malam Baro’atan adalah tradisi bulan Rajab yang diadakan di Kecamatan Kalinyamatan dan Pecangaan, Kabupaten Jepara.

Tradisi ini bisa dibilang unik karena untuk menyambut bulan Rajab, masyarakat akan membuat lampion, kreasi mobil-mobilan dari bambu dan kertas minyak transparan.

Bukan hanya orang dewasa, anak-anak, dan remaja juga turut memeriahkan acara Baro’atan ini.

Tawu Beji

Tradisi Tawu Beji dilakukan oleh warga Desa Krendetan, Kecamatan Begelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Tawu Beji memiliki arti menguras mata air sebagai wujud syukur atas limpahan karunia dari Allah SWT.

Hampir sama dengan Rejaban Dukuh Wonosari, tradisi Tawu Beji juga digelar dengan kenduri atau makan bersama-sama.

Itu tadi beberapa tradisi masyarakat Jawa di bulan Rajab. Bulan Rajab sendiri merupakan bulan di mana Nabi Rasulullah SAW melangsungkan Isra’ Miraj, sebuah perjalanan dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa dan naiknya Nabi Muhammad SAW ke Sidratulmuntaha.

Pada Isra’ Miraj tersebut umat Islam melalui Rasulullah SAW mendapat perintah salat lima waktu.

Berkat pentingnya bulan Rajab, banyak sekali fadilah dari bulan Rajab itu sendiri. Selain tradisinya, di bulan Rajab juga ada amalan yang bagus untuk dilakukan, amalan tersebut adalah puasa Rajab. ***

Editor: Sugiharto

Tags

Terkini

Terpopuler