Portal Kudus - Tradisi Guyang Cehathak ada di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tradisi ini merupakan tradisi memandikan cekathak atau pelana kuda peninggalan Sunan Muria di Sendang Rejoso.
Berdasarkan infor dari Instagram @disbudparkudus, tradisi yang biasanya digelar pada puncak kemarau atau pada Jumat wage di bulan September ini, masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Baca Juga: Cuaca Buruk, BPBD Kudus Sudah Tangani Beberapa Kasus Pohon Tumbang dan Bangunan Rusak
Berjalannya tradisi ini, Cekathak atau Pelana Kuda peninggalan Sunan Muria dipersiapkan di atas nampan kayu beserta satu nampan lain yang bersisi wewangian.
Setelah proses tahlil dan doa rampung, cekhatak yang ditutup dengan kain dan wewangian yang sudah ditata, dikirab dengan berjalan kaki dari Kompleks Makam Sunan Muria menuju ke Sendang Rejoso.
Baca Juga: Adanya Dua Sunan di Kudus Buat PJ Bupati Kudus Ajak Masyarakat Kudus untuk Menjaga Bersama-sama
Sesampainya di Sendang Rejoso, cekathak itu dibuka dan diguyur menggunakan air sendang. Ritual ini diikuti oleh ratusan orang dengan penuh khidmad.
Setelahnya, doa bersama dan selametan dengan kepungan makan bersama di Kawasan Sendang Rejoso berlangsung.
Tradisi Guyang Cekathak yang sudah turun temurun ini, merupakan bentuk penghormatan kepada Sunan Muria. Selain itu, juga sebagai bentuk ikhtiar untuk memohon agar diturunkan hujan.***