Ketidakadilan sosial, seperti kesenjangan ekonomi, pendidikan yang tidak merata, dan ketidaksetaraan akses terhadap sumber daya, dapat menciptakan ketegangan dan frustrasi di kalangan remaja.
Ketidakadilan ini dapat memicu tawuran sebagai bentuk protes atau cara untuk mencari keadilan.
- Kurangnya pengawasan dan perhatian:
Kurangnya pengawasan dan perhatian dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat membuat remaja merasa terabaikan dan tidak memiliki arah yang jelas.
Hal ini dapat menyebabkan mereka mencari identitas dan kekuatan dalam kelompok-kelompok tawuran.
- Pengaruh lingkungan:
Lingkungan sosial yang terlibat dalam tawuran, seperti lingkungan yang keras dan kekerasan yang diterima sebagai norma, dapat mempengaruhi perilaku remaja.
Mereka mungkin terpengaruh oleh teman sebaya atau kelompok yang terlibat dalam tawuran.
- Kurangnya alternatif positif: