Pengusaha Jenang Kudus, Merugi Hingga Rp 1 Miliar Karena Pandemi Covid 19

- 23 Agustus 2020, 11:18 WIB
/jenang kudus/

Portal Kudus - Sejak enam bulan lalu, Pengusaha jenang di Desa Kaliputu mengeluh penjualan sepi.

Hal ini disebabkan karena Selain tidak ada yang pesan, akses ke beberapa tempat juga ditutup.

Sehingga beberapa pengusaha merugi. Diperkiraan kerugian dari dampak pandemi ini hingga Rp 1 miliar.

Baca Juga: UNISSULA Semarang MoU dengan Yayasan Arwaniyah Kudus, Jaring Mahasiswa Tahfidz Al Qur'an

Bejo Suyanto,salah seorang pengusaha jenang merek Hidayah mengaku rugi Rp 1 miliar.

Banyak produk jenang yang menjamur, hal ini terjadi karena gagalnya pengiriman.

Pengusaha Jenang sejak tahun 1995 itu menjelaskan awal Maret pesanan sedang ramai. Hal itu membuatnya memproduksi banyak jenang.

Modal Rp 100 juta tak cukup, akhirnya tambah lagi hingga Rp 1 miliar. Namun karena virus korona pengiriman bermasalah. Penjualan pun terus menurun.

Baca Juga: Kuliner Khas Kudus Nasi Pindang dan Soto Kudus

”Sampai sekarang belum bisa produksi karena sama sekali tidak ada pesanan. Karyawan juga berhenti lama. Bahkan kuali untuk memasak jenang berjamur. Saking lamanya tidak digunakan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, jenang memiliki masa kedaluwarsa. Saat itu jenang sudah dikirim, namun tertahan.

Akibatnya jenang menjamur. Nah kalau menjamur, jenang tidak bisa dijual lagi. ”Akhirnya balik ke sini,” katanya. Suyanto mengaku mengirim jenang ke Solo, Jogja, Magelang, Sidoharjo, dan Bali.

Baca Juga: Kuliner Khas Pati Nasi Gandul dan Sego Tewel

Sebelum pandemi, kata Suyanto, dia bisa empat kali masak. Satu kali masak 50 kilogram. Sehari bisa menghabiskan bahan baku kurang lebih lima kuintal.

Hal yang sama dirasakan pengusaha jenang Sumartono. Sumartono mengatakan, selama pandemi produksi dan penjualan berhenti.

Namun akhir-akhir ini mulai merintis lagi. Sedikit demi sedikit. ”Dijual di sekitar sini dulu,” terangnya.

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah