Waspada, Terdapat Hewan Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku di Kudus

- 25 Mei 2022, 10:00 WIB
Bupati, Wakil Bupati dan Forkopimda Rembang mengecek hewan ternaik di pasar hewan Pamotan mengantisipasi potensi PMK.
Bupati, Wakil Bupati dan Forkopimda Rembang mengecek hewan ternaik di pasar hewan Pamotan mengantisipasi potensi PMK. /suaramerdeka-muria.com/Ilyas al-Musthofa

Portal Kudus - Akhir-akhir ini banyak ditemukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. PMK adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang dissebabkan virus.

Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.

Wabah ini akan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat kompleks apabila tidak segera ditanangani.

Dilansir PortalKudus.com dari berita Suara Merdeka Muria berjudul Pertama Kali, Penyakit Kuku dan Mulut Ditemukan di Kudus, Jumlahnya Delapan Kasus

Kasus PMK yang menyerang ternak akhirnya ditemukan di Kudus.

Saat ini Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus mencatatkan ada delapan sapi yang ditemukan di tiga desa.

Baca Juga: Baja Jembatan Juwana Melengkung, Petugas Kementerian PUPR Lakukan Pemeriksaan

Temuan itu setelah Dinas Pertanian dan Pangan melakukan uji sampel.

Hasil laboratorium terkait sampel darah dari sembilan sapi di Kabupaten Kudus pun telah keluar.

Hasilnya, dari sembilan sapi itu delapan diantaranya dinyatakan positif penyakit mulut dan kuku.

Meski begitu Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus tetap meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir.

Dengan penanganan yang tepat maka potensi kesembuhan dari PMK cukup tinggi.

“PMK juga aman bagi manusia. Tidak akan menularkan ataupun menginfeksi ke manusia,” tegas Agus Setiawan, Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus.

Baca Juga: Menyerap Tenaga Kerja, Permintaan Kartu Kuning di Pemkab Rembang Meningkat

Hasil positif itu diketahui setelah Dinas Pertanian dan Pangan mengirimkan sampel ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.

Sementara delapan sapi yang positif PMK diantaranya seekor dari Desa Menawan, seekor dari Desa Ternadi dan enam ekor dari Desa Karangbener.

“Dari dua sampel yang kami ambil dari Desa Ternadi, satu diantaranya negatif,” ujarnya.

Pihaknya kini pun telah melakukan pendampingan secara intensif.

Pemilik ternak telah diminta untuk melakukan penyemprotan desinfektan secara intensif di kisaran kandang.

Baca Juga: Selamat, Edy Supriyanta Telah Resmi Menjadi Bupati Jepara 2022-2024

Termasuk mengupayakan isolasi bagi ternak yang positif.

“Kami juga telah melakukan upaya tracing dan tracking dari kasus tersebut. Untuk yang di Desa Menawan telah terputus,” paparnya.

Selain itu pemberian vitamin, dan antibiotic serta pendampingan juga terus dilakukan bagi ternak yang diketahui positif tersebut.

Pihaknya kini juga telah membuat tim tekhnis agar dapat mencegah penyebaran PMK tersebut.

Termasuk melakukan monitoring berkelanjutan.

“Untuk tingkat kesembuhannya memang cukup tinggi. Meski tidak ada obat secara khusus, maka saat demam akan diberi obat penurun panas. Begitu pula jika lemas akan diberi vitamin. Sementara untuk kasus di Kudus masih cukup baik. Masih bisa berdiri. Kini bahkan sudah mulai makan pertana akan segera sembuh,” tandas Anton Cahyono, Kepala Upt Puskeswan.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah