Diapresiasi BKKN, Penanganan Stunting di Pasar Banggi Rembang jadi Salah Satu yang Terbaik di Jawa Tengah

26 April 2024, 10:09 WIB
Praktik intervensi penurunan kasus stunting di Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang menjadi satu dari dua yang terbaik menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah /Foto: rembangkab.go.id/

Portal Kudus - Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah, praktik intervensi penurunan kasus stunting di Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang menjadi satu dari dua yang terbaik.

Salah satu faktornya adalah kolaborasi lintas sektor yang dianggap mampu menghasilkan hasil yang maksimal.

Menurut Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang, Prapto Raharjo, dalam rangka penghargaan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), setiap kabupaten diminta untuk mengirimkan praktik baik dalam upaya menurunkan stunting di satu desa.

Baca Juga: Apa Itu Kalender Bahari Nusantara? Diciptakan Warga Tanjungsari Rembang, Ini Keunikan dan Manfaatnya

Desa Pasar Banggi dipilih sebagai contoh karena hasilnya yang sangat baik serta adanya kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Kenapa pasar banggi, karena disana ada kolaborasi yang baik antara pemerintah kabupaten , tim penggerak PKK dan PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia). Dimulai rahun 2021, alhamdulillah dari 30 kasus stunting bisa turun menjadi 3 di akhir 2023, tiga itupun karena penyakit flek sehingga penyembuhannya harus lama ” ungkapnya.

Prapto juga mengatakan bahwa salah satu program yang berjalan dengan baik adalah Raga Genting (Gerakan Keluarga Cegah Stunting), yang merupakan upaya pencegahan dan penanganan stunting berbasis pendekatan dan pendampingan keluarga.

Baca Juga: Jadi Solusi Inovatif bagi Nelayan, Pemkab Rembang Dorong Pemanfaatan Kalender Bahari Nusantara

Peran PKBI sebagai LSM yang terlibat dalam program ini, menurut Prapto, tidak hanya membantu dalam sosialisasi saja, tetapi juga melibatkan kegiatan rutin seperti kelas remaja, kelas untuk bapak-bapak dan kelas untuk ibu hamil.

“Pemerintah Desa juga konsen terhadap penurunan angka stunting. Melalui politik kebijakan anggaran desa semakin meningkat untuk penanganan stunting, kader- kadernya, remaja dan bapak- bapaknya juga sangat peduli, ada pendampingan terus dari sukarelawan PKBI,” imbuhnya.

Kolaborasi seperti yang dilakukan di Pasar Banggi juga dilaksanakan di Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem.

Harapannya, ke depan bisa diterapkan di setiap kecamatan satu desa sebagai percontohan.

Ia menuturkan jika Rembang terpilih sebagai salah satu yang terbaik di tingkat nasional, penghargaan akan diberikan bulan Juni 2024 bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (HKN) di Semarang.***

Editor: Al Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler