Kisah Syarif Abdul Hamid Alkadrie, Tokoh Habib Perancang Lambang Negara Indonesia

- 17 Agustus 2022, 20:52 WIB
Syarif Abdul Hamid Alkadrie
Syarif Abdul Hamid Alkadrie /ig sejarahnusantara45/Sultan Hamid II bersama Queen Didie Van Delden

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Menjadi Sholeh dari Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf; Ajarkan Cinta Kepada Pewaris Nabi

Sultan Hamid II diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Portofolio dan mendapat tugas dari Presiden Soekarno untuk merencanakan, merancang dan merumuskan lambang negara. 

Dibentuklah panitia teknis pada tanggal 10 Januari 1950 dengan nama Panitia Lencana Negara dengan Koordinator Sultan Hamid II. Susunan panitia tersebut meliputi Muhammad Yamin sebagai ketua teknis, Ki Hajar Dewantara, M. A Pellaupessy, Mohammad Natsir dan R.M Ngabehi Poerbatjaraka sebagai anggota.

Tugas tim adalah menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Setelah melalui proses yang panjang, singkatnya terpilih dua rancangan terbaik yakni milik Sultan Hamid II dan Mohammad Yamin.

Baca Juga: Selain Alm Habib Zein bin Umar bin Smith, Berikut Para Habaib di Jajaran PBNU

Karya Mohammad Yamin kemudian tersingkir karena terdapat lambang sinar matahari di dalamnya. Hal itu seakan memperlihatkan pengaruh Jepang. 

Sementara karya Sultan Hamid II disetujui oleh pemerintah dan DPR, Namun kemudian pihak Masyumi mengajukan keberatan karena ada tangan dan bahu manusia, sehingga dianggap mitologis.

Sultan Hamid II kemudian mengajukan revisi dengan menggunakan burung Rajawali dan ditunjukkan oleh Presiden Soekarno kepada publik tanggal 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes.

Tidak sampai disitu, lambang negara tersebut kemudian disempurnakan hingga mencapai hasil akhirnya pada 20 Maret 1950 oleh pelukis istana, Dullah.

Halaman:

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah