Network
Portal Kudus - Duka yang mendalam menyelimuti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), salah satu Mustasyar PBNU dari kalangan Habaib dipanggil ke pangkuan Allah SWT, Habib Zein bin Umar bin Smith, Rabu malam tanggal 10 Agustus 2022 kemarin, pukul 20.54 WIB.
Habib Zein merupakan salah satu dari sembilan Habib yang mengisi kepengurusan PBNU masa khidmat 2022-2027 bersama KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Tanfidziyah dan KH. Miftahul Akhyar selaku Rais Aam.
Habib Zein bukanlah sosok yang baru di jajaran kepengurusan PBNU. Di masa sebelumnya, Masa khidmat 2015-2020 Habib Zein juga di minta menjadi Mustasyar PBNU bersama KH. Said Aqil Siradj sebagai Ketua Tanfidziyah saat itu.
Di kepengurusan PBNU saat ini ada sembilan Habib termasuk Almaghfurlah Habib Zein, beliau adalah Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah serta AGH Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka dari Makassar, Sulawesi Selatan yang menempati posisi sebagai Mustasyar PBNU.
Selanjutnya adalah Habib Luthfi bin Ahmad Al-Attas dari Jakarta yang menempati posisi sebagai Katib Syuriyah PBNU. Habib Luthfi merupakan tokoh pengasuh Majelis Ta’lim Ratibul al-Attas dan Asmaul Husna di Indonesia.
Pelantun Sholawat ya Hanana, sekaligus pimpinan Syekhermania, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dari Surakarta, Jawa Tengah melengkapi struktur A’wan Syuriyah PBNU bersama dengan Habib Ahmad al-Habsyi dari Pasuruan, jawa Timur serta Habib Mohsen Alaydrus dari Palu, Sulawesi Tengah.
Di Jajaran Tanfidziyah, ada dua Habaib yaitu KH. Sayyid Muhammad Hilal al-Aidid dari Yogyakarta di posisi Wakil Ketua Umum serta Habib Abdul Qadir bin Aqil dari Jakarta yang duduk di jajaran Wakil Sekretaris Jenderal PBNU.
Baca Juga: DOWNLOAD Soal dan Kunci Jawaban KSM IPA MI 2021 PDF, Contoh Soal KSM IPA MI Tingkat Kabupaten
Habib Qadir merupakan tokoh yang disegani di kalangan Gerakan Pemuda Ansor karena sebelumnya Beliau menjadi Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pimpinan Pusat GP Ansor.
Sembilan tokoh Habaib di tubun PBNU diyakini akan memberikan pengaruh yang besar dalam upaya NU memberikan kemaslahatan bagi umat. Di berbagai tempat baik jajaran pengurus wilayah maupun cabang juga diisi oleh para Habaib.
Hal ini menandakan bahwa hubungan antara habaib dan NU tidak bisa dipisahkan. Dalam suatu kesempatan pula, Habib Luthfi bin Yahya pernah menyampaikan bagaimana kisah dakwah damai yang dibawakan oleh Habib Hasyim bin Umar bin Yahya dan KH. Hasyim Asy’ari hingga berdirinya Nahdlatul Ulama.
“Pintu cinta pada Rasulullah ialah cinta pada para sahabatnya. Pintu cinta pada Rasulullah dan para sahabatnya ialah mahabbah bi ahli baiti nabi (cinta keluarga Nabi). Pintu mencintai Rasulullah, sahabatnya, dan keluarganya ialah cinta pada ulama dan aulia (para wali),” kata Habib Luthfi bin Yahya.***
