Portal Kudus - Banyak masyarakat yang masih menganggap bulan suro atau muharram ini sebagai bulan mistis yang penuh sial dan musibah.
Bahkan mereka melakukan ritual khusus untuk menolak bala di bulan suro ini.
Lalu, benarkah bulan suro termasuk bulan sial? Bagaimana penjelasan yang sesuai dalam Al Qur'an?
Bulan suro atau muharram merupakan salah satu bulan suci di dalam Islam. Banyak amalan yang bisa dilakukan di dalamnya, seperti puasa.
Baca Juga: JYP & Republic Records akan Membuat Girl Group Baru dengan Anggota yang Berasal dari AS, Kanada
Namun, tak sedikit yang masih beranggapan bahwa bulan ini membawa dampak buruk dengan banyaknya musibah dan penuh sial.
Misalnya tidak diperbolehkannya bepergian jauh nanti kecelakaan, mengadakan hajatan, menyelenggarakan pernikahan karena akan merusak rumah tangga nantinya, dan sebagainya.
Harusnya pemikiran seperti itu diperbaiki karena tidak ada bulan buruk di dalam Islam, semua bulan baik.
Jika kita beranggapan bulan suro ini bulan sial, bagaimana dengan kecelakaan yang terjadi di bulan lainnya? Bagaimana tentang pernikahan yang hanya seumur jagung yang terjadi di bulan lain?
Seperti yang ada di dalam terjemahan surat Al-Jatsiyah ayat 24, Allah Ta'ala berfirman, yang artinya, "dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan hidup, tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa (waktu)", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja."
Jadi, mencela waktu dan beranggapan dengan duga-dugaan yang tidak pasti padahal tidak memiliki pengetahuan di bidang tersebut adalah hal yang tidak disenangi Allah karena termasuk perbuatan orang musyrik.
Bagi siapa saja yang masih beranggapan jika bulan suro adalah bulan sial, semoga penjelasan tersebut bisa menjadi renungan.***