Sebagian besar umat Muslim merayakan malam Lailatul Qadar dengan beribadah dan berdoa serta melakukan i'tikaf di masjid.
Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar?
Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan agar dapat mendapatkan anugerah dan keutamaan malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Syarat Mudik Lebaran 2022 dengan Kendaraan Pribadi dan Umum Sesuai Protokol Kesehatan
Dari Jabir ibnu Abdullah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
«إِنِّي رَأَيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَأُنْسِيتُهَا وَهِيَ فِي العشر الأواخر من لياليها وهي طَلْقَةٌ بِلُجَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا لَا يَخْرُجُ شَيْطَانُهَا حَتَّى يُضِيءَ فَجْرُهَا»
Artinya: "Sesungguhnya aku telah melihat malam Lailatul Qadar, lalu aku dijadikan lupa kepadanya; malam Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh terakhir (bulan Ramadan), pertandanya ialah cerah dan terang, suhunya tidak panas dan tidak pula dingin, seakan-akan padanya terdapat rembulan; setan tidak dapat keluar di malam itu hingga pagi harinya."
Dalam sebuah hadist Rasulullah mengisyaratkan mengenai Lailatul Qadar:
"Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Bulan Ramadan" (HR.Bukhari).