Materi Kultum Ramadhan 2022 tentang Pentingnya Berdoa di Bulan Ramadhan

- 3 April 2022, 12:08 WIB
Ilustrasi Materi Kultum Ramadhan 2022 tentang Pentingnya Berdoa di Bulan Ramadhan
Ilustrasi Materi Kultum Ramadhan 2022 tentang Pentingnya Berdoa di Bulan Ramadhan /Unsplash.com/Rumman Amin

Portal Kudus – Memasuki Ramadhan 2022, materi kultum menjadi satu hal sering dicari para khatib kultum.


Termasuk pada Ramadhan 2022, kultum bisanya dilakukan sebelum menunikan sholat tarawih dan juga setelah sholat subuh.


Kultum Ramadhan 2022 bertujuan untuk memberi nasihat kepada diri khatib sendiri dan jamaah agar senantiasa melakukan hal-hal baik selama bulan mulia ini.


Untuk membantu khatib atau pengkultum untuk mencari materi kultum Ramadhan 2022, berikut ini Portal Kudus membagikan materi tentang “Pentingnya Berdoa di Bulan Ramadhan”.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Menyambut Ramadhan 2022 PDF Tentang 5 Keutamaan Umat Islam di Bulan Ramadhan
Kultum Ramadhan 2022 ini berisi materi inti, bisa digunakan baik untuk kultum tarawih ataupun kultum subuh.


Untuk mukadimah, sapaan atau interaksi kepada jamaah, dan doa singkat, pemilihannya diserahkan kepada khatib.


Kultum Ramadhan 2022, “Pentingnya Berdoa di Bulan Ramadhan”.


Aturan untuk puasa atau shoum di bulan Ramadhan telah ditetapkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah dari ayat 183 sampai ayat 187.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Menyambut Ramadhan 2022 PDF Tentang Dua Persiapan Menyambut Ramadhan
Hampir seluruh ayat tersebut terdapat kata-kata shoum.


Al Baqarah 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Al Baqarah 184:
وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Al Baqarah 185:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Al Baqarah 187:
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ

Baca Juga: Apakah Mimpi Basah Batalkan Puasa? Simak Penjelasan Hukumnya Di Sini

Hanya ayat 186 yang tidak mengandung kata shoum:


وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Peletakan ayat ini diantara ayat-ayat tentang shoum Ramadhan bukan tanpa maksud.

Kalau ditilik dari asbabun nuzul ayat ini adalah berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya:

Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan yang Benar Dibaca Romadhona atau Romadhoni?

“Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat atau memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?”

Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat 186 dari surah Al-Baqarah ini. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lain).

Menurut riwayat lain, ayat ini turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW: “Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, karena Allah SWT telah berfirman ‘Ud’uni astajib lakum’ (berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya)” (QS 40:60)

Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?” Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir yang bersumber dari Ali)

Baca Juga: Apakah Boleh Suntik Vaksin saat Puasa? Simak Penjelasan Hukumnya di Sini

Menurut Sayyid Qutb dalam kitabnya Fii Zhilalil Quran, Allah menjawab langsung tentang keberadaan-Nya yang sangat dekat dan langsung berfirman bahwa Dia akan mengabulkan segala doa kita.

Dalam ayat ini juga terdapat tiga syarat untuk diterimanya suatu doa. Pertama, doa tersebut harus dipanjatkan kepada-Nya secara langsung.

Jadi janganlah kita berdoa kepada mahluk Allah seperti jin, makam atau pohon.
Kalaupun berdoa akan lebih baik apabila doa tersebut diucapkan secara langsung kepada-Nya.

Syarat kedua dalam berdoa adalah kita harus memenuhi segala perintah Allah SWT.

Baca Juga: Sikat Gigi Saat Puasa Hukumnya Apa? Apakah Batalkan Puasa? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Seperti ketika seorang anak sebaiknya mengikuti nasehat atau perintah orang tuanya untuk mendapatkan yang diinginkannya.

Sedang syarat ketiga adalah kita harus beriman kepada-Nya agar doa kita diterima.

Walaupun ayat 186 ini tidak mengandung kata shoum, tapi penempatan ayat ini menunjukkan pentingnya kita berdoa pada bulan Ramadhan.

Hal ini sesuai dengan hadits nabi SAW:
لِصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ

Baca Juga: Inilah Arti Godin Bahasa Gaul yang Viral di Media Sosial, Simak Arti dan Makna Godin dalam Puasa Ramadhan

“Orang yang berpuasa memiliki doa yang mustajab pada waktu berbuka.” (Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud)

Atau dalam hadits lain, nabi SAW bersabda:


ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : اَلْإِمَامُ الْعَدْلُ، وَالصَّئِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ المَظْلُوْمِ

“Ada tiga orang yang tidak akan ditolak doanya yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sehingga dia berbuka dan orang yang dianiaya. Doa mereka diangkat oleh Allah di bawah awan pada hari kiamat dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit dan Allah berfirman, ‘Demi keagungan-Ku, Aku akan menolongmu walaupun sesudah suatu waktu’” (Riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)

Baca Juga: Catat! Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan yang Benar, Dibaca Romadhona atau Romadhoni?

Demikianlah, urgensi dari berdoa dalam bulan Ramadhan karena hal itu meningkatkan kemungkinan doa kita diterima.

Maka perbanyaklah kita berdoa dalam bulan Ramadhan. Semoga Allah SWT menerima doa kita.

Demikian materi kultum Ramadhan 2022 tentang “Pentingnya Berdoa di Bulan Ramadhan”.***

Editor: Ahmad Khakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah