Selain Sholat Inilah Amalan Lain yang Bisa Dikerjakan Pada Malam Nisfu Syaban

- 17 Maret 2022, 15:18 WIB
Tata Cara Beribadah di Malam Nisfu Syaban
Tata Cara Beribadah di Malam Nisfu Syaban /R.NUR/R.NUR/BERITA MATARAMAN

Portal Kudus - Nisfu syaban biasanya dirayakan pada malam pertengahan dibulan syaban yaitu pada malam ke-15.

Malam nisfu syaban adalah malam yang ditunggu-tunggu setelah malam lailatul qadar. malam nisfu syaban mempunyai banyak rahmat dan keberkahan, jadi sayang untuk dilewatkan.
 
Bagi umat muslim malam nisfu syaban adalah penutupan buku amalan selama setahun dan amalan tersebut diangkat dan digantikan dengan buku amalan yang baru.
 
Kelebihan malam nisfu syaban antara lain, malam pengampunan dosa, malam dikabulkan doa dan terbukanya pintu langit.
 
Menurut hadits riwayat al-tirmizi, nomor hadits 670, dari Aisyah RA, bahwa SAW bersabda : "sesungguhnya Allah SWT turun ke langit dunia pada malam nisfu Sya'ban kemudian mengampunkan sebanyak bilangan bulu kambing pengawal".
 
 
berikut adalah amalan-amalan yang dikerjakan pada nisfu syaban:
 
1. Sholat sunnah Nisfu Syaban
Pertama, yang harus dilakukan sebelum melakukan sholat nisfu syaban adalah membaca niat sholat nisfu syaban. berikut bacaan niatnya.
 
اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya:
“Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Kedua, pada rakaat pertama setelah membaca alfatihah dianjurkan membaca surat al-kafirun
Ketiga, pada rakaat pertama setelah membaca alfatihah dianjurkan membaca surat al-ikhlas
kemudian salam
 
2.Membaca yasin 3x setelah shalat sunnah nisfu syaban
 
Pertama, diniatkan untuk panjang umur dan diberikan kesehatan
Kedua, diniatkan untuk membuka rezeki dan dimudahkan rezekinya.
Ketiga, ditetapkan iman islam dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah
 
 
3.Membaca doa nisfu syaban
 
Latin: "Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal khaifin. Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil khairat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin."
 
 
Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisiMu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku disisiMu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”***

Editor: Ahmad Khakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah