Lebaran Idul Adha 1442 H Jatuh Tanggal Berapa, Berikut Penetapan Surat Edaran Kemenag Saat Pandemi Covid-19

- 5 Juli 2021, 14:29 WIB
Lebaran Idul Adha 1442 H Jatuh Tanggal Berapa, Berikut Penetapan Surat Edaran Kemenag  Saat Pandemi Covid-19
Lebaran Idul Adha 1442 H Jatuh Tanggal Berapa, Berikut Penetapan Surat Edaran Kemenag Saat Pandemi Covid-19 /UNSPLASH/Simon Infanger

Portal Kudus - Lebaran Idul Fitri telah usai terhitung hampir satu bulan berjalan, momen sakral akan berganti ke momen lebaran selanjutnya.

Lebaran Idul Adha adalah momen kedua setelah Idul Fitri, dua hari besar umat Muslim yang dirayakan dengan penuh khidmat akan segera datang.

Tepat pada Bulan Juli tahun 2021, Idul Adha akan segera dirayakan dan disambut umat Muslim yang ada.

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Adha 2021 atau 1442 H Bahasa Sunda, Teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Isa untuk Umat

Penetapan Hari Raya Idul Adha 2021, sudah ditentukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) RI.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 20 Juli 2021, tepatnya hari Selasa pada Bulan Juli tahun ini.

Namun dalam pelaksanaannya sedikit mengalami perbedaan pada perayaaan sebelumnya, karena situasi pandemi Covid-19 yang masih ada.

Kemenag melakukan pembatasan kegiatan keagamaan, untuk menekan angka peningkatan Covid-19.

Melalui surat Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama, SE. 15 Tahun 2021, adanya pembatasan kegiatan ibadah diterbitkan.

Baca Juga: Waktu yang Tepat untuk Menyembelih Hewan Kurban Jelang Perayaan Idul Adha 2021 atau 1442 H

Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, serta melindungi masyarakat dari Covid-19.

Keputusan melalui surat edaran yang dikeluarkan Kemenag, dikeluarkan sebagai upaya mencegah munculnya klaster baru Covid-19.

Berikut ketentuan edaran SE. 15 tahun 2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Shalat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H/2021 M:

Baca Juga: Teks Takbiran Idul Adha 1442 Hijriah atau 2021, Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

1. Malam Takbiran menyambut Hari Raya Idul Adha pada prinsipnya dapat dilaksanakan di semua masjid/mushola, dengan ketentuan
sebagai berikut:

a. Dilaksanakan secara terbatas, paling banyak 10% dari kapasitas masjid/mushola, dengan memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Baca Juga: Buruan Daftar Sebagai CPNS PUPR 2021 Untuk 17 Instansi Dengan Total kebutuhan 1057 Orang, Ini Linknya

b. Kegiatan Takbir Keliling dilarang untuk mengantisipasi keramaian atau kerumunan.

c. Kegiatan Takbiran dapat disiarkan secara virtual dari masjid/ mushola sesuai ketersediaan perangkat telekomunikasi di masjid/mushola.

2. Shalat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H/2021 M di lapangan terbuka atau di masjid/mushola pada daerah Zona Merah dan Oranye ditiadakan;

3. Shalat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H/2021 M dapat diadakan di lapangan terbuka atau di masjid/mushola hanya di daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19 atau di luar zona merah dan oranye, berdasarkan penetapan pemerintah daerah di Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat;

4. Dalam hal Shalat Hari Raya Idul Adha dilaksanakan di lapangan terbuka atau di masjid, wajib menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Seperti itulah keputusan surat yang dikeluarkan Kemenag, untuk membatasi kegiatan masyarakat pada pelaksanaan Sholat Idul Adha 2021.

Baca Juga: Info Formasi CPNS Kemenag 2021, Rincian Formasi PPPK Guru Agama dan PPPK Guru Madrasah Kemenag 2021 Lengkap

Terlebih saat pelaksanaan Idul Adha tahun ini masih dengan situasi Covid-19 dan bertepatan dengan pemberlakukan PPKM Darurat.

Seperti itulah penjelasan penetapan dan surat edaran yang dikeluarkan Kemenag, untuk dijadikan panduan masyarakat melaksanakan ibadah Idul Adha 2021.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x