Namun Sha’ sendiri memiliki cerita unik yang tersimpan, terdapat latar belakang sejarah yang patut diketahui.
Dikutip Portal Kudus dari islam.nu.or.id, menjelaskan sejarah Sha’ dengan detail.
Sha’ merupakan sebuah wadah (tempat) yang digunakan untuk minum, bentuknya seperti gelas.
Satu Sha’ setara dengan empat Mud.
Sedangkan Satu Mud merupakan takaran, yang setara dengan cakupan penuh dua telapak tangan orang dewasa pada umumnya.
Dengan demikian satu Sha’ memuat empat kali cakupan penuh dua telapak tangah orang dewasa.
Sebagaimana pandangan Mazhab Maliki, ‘Zakat Fitrah satu sha’ (empat mud). Satu mud adalah cakupan penuh dua telapak tangan pada umumnya.”
Pendapat yang sama juga dikeluarkan Ulama Mazhab Hambali, dimana pandangan yang sama juga dipaparkan Mazhab Maliki.