Berhubungan Suami Istri Saat Gerhana Bulan Total Apakah Boleh? Simak Penjelasannya di Sini

8 November 2022, 16:53 WIB
Ilustrasi Berhubungan Suami Istri Saat Gerhana Bulan Total Apakah Boleh? Simak Penjelasannya di Sini /Pixabay

Portal Kudus - Banyak yang bertanya berhubungan suami istri saat gerhana bulan total apaka boleh?

Ya, pertanyaan berhubungan suami istri saat gerhana bulan total apakah boleh memang sering ditanyakan pada waktu terjadinya fenomena alam tersebut.

Bagi Anda yang mencari tahu berhubungan suami istri saat gerhana bulan total apakah boleh dapat menyimak artikel ini lebih lanjut.

Sebagian masyarakat percaya bahawa gerhana bulan adalah peristiwa yang mistis.

Baca Juga: Apakah Gerhana Bulan Bahaya bagi Ibu Hamil dan Kandungannya? Begini Penjelasan LAPAN dan Syariat Islam

Gerhana bulan sendiri dalam kebudayaan Jawa dianggap sebagai peristiwa dimakannya bulan oleh Batarakala.

Oleh sebab itu, pada sat gerhana bulan masyarakat Jawa menghindari melakukan perbuatan tertentu karena takut menimbulkan bahaya.

Salah satu hal yang dihindari adalah berhubungan suami istri.

Sebagaian masyarakat percaya berhubungan suami istri saat gerhana bulan dapat menyebabkan bayi yang dikandung akan cacat.

Benarkah demikian?

Baca Juga: 7 Mitos Gerhana Bulan Ibu Hamil Tidak Boleh Keluar Rumah Hingga Harus Sembunyi di Bawah Ranjang

 

 

Dilansir Portal Kudus dari video kanal Yufid TV berjudul “Hukum Hubungan Intim Malam Hari Raya”, dijelaskan oleh Syekh Muhamad Munajed bahwa hanya ada tiga waktu dilarang berhubungan suami istri, seperti dijelaskan sebagai berikut,

“Dan tidak ada larangan hubungan intim kecuali ketika siang hari Ramadhan (bagi yang wajib puasa), ketika ihram pada saat menjalankan haji atau umrah, dan ketika sang istri dalam kondisi haid atau nifas.”

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berhubungan suami istri saat gerhana bulan adalah mubah atau boleh.

Namun, Rasulullah SAW menganjurkan kepada kaum muslim agar mengerjakan sholat saat terjadi gerhana bulan maupun matahari.

Baca Juga: Mitos Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil Menurut Islam, Begini Kata Buya Yahya

Hal itu sesuai dengan hadits berikut,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu." (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah bersabda,

فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dan Doa Niatnya, Simak Cara Mengerjakan Sholat Khusuf secara Lengkap di SIni

Dari kedua hadits diatas, dapat disimpulkan bahwa amalan sunnah yang dikerjakan saat terjadi gerhana bulan adalah shalat, berdoa, bertakbi, dan bersedekah.

 

 

Semoga bermanfaat.***

Editor: Ahmad Khakim

Tags

Terkini

Terpopuler