Portal Kudus - Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Muslim akan menghadapi malam Lailatul Qadar.
Di malam inilah, Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat suci Al-Qur'an kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Saat peristiwa tersebut terjadi, wahyu pertama yang disampaikan oleh malaikat Jibril yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Pengertian Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar terdiri dari dua kata, Lailah yang berarti malam, dan Qadar yang berarti mulia.
Malam Lailatul Qadar berarti malam yang yang sangat mulia bagi umat Islam karena malam ini lebih baik dari malam seribu bulan atau tiga puluh ribu malam yang setara dengan 83,33 tahun lamanya.
Sebagian besar umat Muslim merayakan malam Lailatul Qadar dengan beribadah dan berdoa serta melakukan i'tikaf di masjid.
Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar?
Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan agar dapat mendapatkan anugerah dan keutamaan malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Syarat Mudik Lebaran 2022 dengan Kendaraan Pribadi dan Umum Sesuai Protokol Kesehatan
Dari Jabir ibnu Abdullah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
«إِنِّي رَأَيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَأُنْسِيتُهَا وَهِيَ فِي العشر الأواخر من لياليها وهي طَلْقَةٌ بِلُجَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا لَا يَخْرُجُ شَيْطَانُهَا حَتَّى يُضِيءَ فَجْرُهَا»
Artinya: "Sesungguhnya aku telah melihat malam Lailatul Qadar, lalu aku dijadikan lupa kepadanya; malam Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh terakhir (bulan Ramadan), pertandanya ialah cerah dan terang, suhunya tidak panas dan tidak pula dingin, seakan-akan padanya terdapat rembulan; setan tidak dapat keluar di malam itu hingga pagi harinya."
Dalam sebuah hadist Rasulullah mengisyaratkan mengenai Lailatul Qadar:
"Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Bulan Ramadan" (HR.Bukhari).
Hadist tersebut mengisyaratkan bahwa Lailatul Qadar itu datang pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan Ramadan.
Bisa saja malam Lailatul Qadar tersebut datang pada tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
1. Udara yang Tenang dan Sejuk
Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."
2. Sinar Matahari yang Teduh
Salah satu tanda munculnya Lailatul Qadar yaitu ditandai dengan munculnya matahari dengan sinar yang sangat meneduhkan, tidak panas namun juga tidak cerah keesokannya.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan 2022 Brebes Hari ini Kamis 21 April 2022 atau 19 Ramadhan 1443 H
Hal ini dijelaskan oleh sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Keesokan hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim)
3. Matahari Terbit dalam Keadaan Sempurna
Pertanda Lailatul Qadar selanjutnya yakni di pagi harinya, matahari terbit dalam keadaan sempurna, namun tidak bercahaya seperti biasanya.
Melainkan seperti rembulan di malam purnama dan tidak diperbolehkan bagi setan untuk ikut muncul bersamaan dengan terbitnya matahari di hari itu.
Baca Juga: Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum Tulisan Arab dan Artinya serta Jawaban
Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Ahmad:
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْبَوَاقِي، مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ، فَإِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ، وَهِيَ لَيْلَةٌ وِتْرٍ: تِسْعٍ أَوْ سَبْعٍ، أَوْ خَامِسَةٍ، أَوْ ثَالِثَةٍ، أَوْ آخِرِ لَيْلَةٍ". وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إن أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَة، كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا سَاطِعًا، سَاكِنَةٌ سَجِيَّةٌ، لَا بَرْدَ فِيهَا وَلَا حَرَّ، وَلَا يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ يُرمَى بِهِ فِيهَا حَتَّى تُصْبِحَ. وَأَنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً، لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَلَا يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ"
Dari Ubadah ibnu Samit, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Lailatul Qadar terdapat di malam sepuluh yang terakhir (dari bulan Ramadan); Barang siapa yang melakukan qiyam padanya karena mengharapkan pahala di malam-malam tersebut, maka Allah memberi ampunan baginya atas semua dosanya yang terdahulu dan yang kemudian. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang ganjil, yang jatuh pada malam dua puluh sembilan, atau dua puluh tujuh, atau dua puluh lima, atau dua puluh tiga, atau malam yang terakhir.
Baca Juga: Menuju Lebaran, Ekspedisi Kantor Pos Kudus Mengalami Pelonjakan Pengiriman Paket
Demikianlah pengertian, kapan terjadinya, dan tanda-tanda malam Lailatul Qadar.***