Keutamaan Hari Tasyrik, Hari yang Diharamkan Untuk Beribadah Puasa

21 Juli 2021, 20:14 WIB
Ilustrasi - Hari Tasyrik /UNSPLASH/grstocks

Portal Kudus - Idul Adha 1442 H telah dirayakan pada hari Selasa 20 Juli 2021 atau kemarin. Membicarakan Hari Raya Idul Adha Pasti tidak lepasa dengan yang namanya hari Tasyrik.

Sebagaimana kita ketahui Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11,12,13 Dzulhijjah yang mana hari tersebut jatuh setelah Idul Adha (10 Dzulhijjah).

Bagi kalian yang mencari keutamaan tentang hari Tasyrik, simak artikel berikut.

Baca Juga: Hari Tasyrik Adalah? Berikut Informasi Mengenai Hari Tasyrik, Hari Setelah Idul Adha

Baca Juga: Syarat Hewan yang Boleh di Kurbankan dan Ketentuan Cacat yang Sah untuk Hewan Kurban

Keutamaan Hari Tasyrik, Hari yang Diharamkan Untuk Beribadah Puasa.

Berikut keutamaan Hari Tsyrik. Di dalam al-Qur’an, Allah swt. telah berfirman:

وَاذْكُرُ اللهَ فِيْ أَيَّامٍ مَعْدُوْدَاتٍ

“Dan ingatlah kepada Allah dalam beberapa hari yang ditentukan,” (QS. Al-Baqarah: 203)

Menurut sahabat Ibnu Umar ra. dan pendapat mayoritas ulama, yang dimaksud “hari-hari yang ditentukan” dalam ayat tersebut adalah tiga hari setelah hari raya Idul Adha, yaitu hari Tasyrik. Dari ayat tersebut, secara tersirat Allah swt. mengisyaratkan keutamaan kepada hari Tasyriq dengan menjadikannya sebagai waktu yang istimewa untuk berdzikir mengingat-Nya. Sehingga sudah sepatutnya Allah Swt memerintahkan kepada umat Islam untuk memperbanyak melakukan dzikir di hari-hari tersebut. Dan salah satu implementasi nyata dari perintah dzikir tersebut adalah kesunnahan membaca Takbir Muqayyad, yang diawali sejak salat subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai salat ashar di hari Tasyriq terakhir (13 Dzulhijjah).

Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik

Hukum berpuasa di hari Tasyrik menurut pendapat paling shahih di kalangan ulama Madzhab Syafi’i adalah haram.

Sesuai sabda Rasulullah saw.:

أَيَّامُ التَّشْرِيْكِ أّيَّامُ أّكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللهِ

“Hari tasyriq adalah hari makan dan minum, dan mengingat Allah.” (HR. Muslim)

Allah swt. mensyariatkan terhadap umat Islam untuk menjadikan hari Tasyrik sebagai hari makan dan minum karena hari-hari tersebut masih satu rangkaian dengan hari raya Idul Adha. Hari Tasyrik sebagai hari makan dan minum memiliki pesan tersirat sebagai upaya syariat dalam membantu mereka untuk semakin giat dalam beribadah mengingat Allah Swt. Karena bentuk syukur paling sempurna atas nikmat yang diberikan adalah dengan semakin giat melakukan ibadah.

Memperbanyak Doa di Hari Tasyrik

Momen hari Tasyrik jangan sampai menyia-nyiakannya, perbanyak dzikir dan doa, karena kedua hal tersebut sangat berkaitan.

Doa merupakan salah satu bentuk mengingat (dzikir) dan upaya pendekatan seorang hamba kepada Tuhannya. Maka dari itu, para ulama salaf sangat menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak doa selama hari Tasyrik.

Baca Juga: CPNS 2021 Resmi Diperpanjang, Simak Jadwal Terbaru CPNS PPPK 2021, Formasi Sepi Peminat dan Paling Diminati

Ziyad Al-Jasshas meriwayatkan dari Abu Kinanah Al-Qurasyi bahwa beliau pernah mendengar salah sahabat Rasulullah Saw, yakni Abu Musa al-‘Asyari berkata dalam khutbahnya ketika salat Idul Adha, “Setelah hari raya ada tiga hari, dimana Allah menyebutnya dengan istilah ‘hari-hari yang ditentukan’. Dan doa pada hari-hari itu tidak akan ditolak. Dengan demikian, perbesarlah harapan kalian”

Demikianlah informasi mengenai keutamaan hari Tasyrik, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.*** 

Editor: Ulul Uliyanto

Sumber: Laduni

Tags

Terkini

Terpopuler