Referendum lainnya diadakan pada bulan Oktober 2020, dengan para pemilih sekali lagi memilih untuk tetap menjadi bagian dari Prancis.
Referendum ketiga diadakan pada 12 Desember 2021, referendum ini diboikot oleh kekuatan pro-kemerdekaan, yang berpendapat bahwa pemungutan suara harus ditunda karena dampak pandemi Covid-19, dan ketika pemerintah Prancis menolak melakukannya, masyarakat New Caledonia menyerukan boikot. Hal ini menyebabkan 96% pemilih memilih tetap bersama Prancis.
Terletak di antara Australia dan Selandia Baru, keberadaan New Caledonia Sejak tahun 1986, Komite Dekolonisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memasukkan ke dalam daftar wilayah non-pemerintahan mandiri Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Seperti mengutip dari berbagai sumber, New Caledonia adalah bagian dari Zealandia, bagian dari benua super Gondwana kuno, yang merupakan bagian dari Oseania, namun bukan bagian dari Eropa tetapi merupakan wilayah negara Perancis di Eropa.
Diperkirakan New Caledonia terpisah dari Australia sekitar 66 juta tahun yang lalu, kemudian bergerak ke arah timur laut, dan mencapai posisinya saat ini sekitar 50 juta tahun yang lalu.
Daratan ini terbagi panjangnya oleh pegunungan tengah yang puncak tertingginya adalah Mont Panié (1.629 m atau 5.344 kaki) di utara dan Mont Humboldt (1.618 m atau 5.308 kaki) di tenggara.
Dimana pesisir timur ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan pesisir barat, dengan sabana luas dan dataran yang cocok untuk pertanian, merupakan daerah yang lebih kering.
Demikian informasi tentang New Caledonia yang menjadi salah satu peserta dalam ajang sepakbola U-17, dan kebobolan 19 gol di dua laga berbeda.***