Tidak Melakukan Apa-apa, Pria Jepang Ini Dibayar Rp1 Juta Per Pemesanan

- 6 September 2022, 17:35 WIB
Ilustrasi Tidak Melakukan Apa-apa, Pria Jepang Ini Dibayar Rp1 Juta Per Jam
Ilustrasi Tidak Melakukan Apa-apa, Pria Jepang Ini Dibayar Rp1 Juta Per Jam /Tangkapan Layar/CBS news

Portal Kudus - Pria asal Jepang, Shoji Morimoto dibayar hingga Rp1 Juta per pemesanan untuk tidak melakukan apa-apa.

Pria Jepang yang kini berusia 38 tahun itu mematok biaya 10.000 yen atau sekitar Rp1 juta per pemesanan untuk tidak melakukan apa-apa dan hanya menemani klien.

Dengan tidak melakukan apa-apa, pria penduduk kota Tokyo, Jepang, itu mengatakan bahwa pekerjaannya adalah berada di mana pun klien menginginkannya.

"Pada dasarnya, saya menyewakan diri sendiri. Pekerjaan saya adalah berada di mana pun klien saya menginginkan saya dan tidak melakukan apa pun secara khusus," ucap Shoji Morimoto seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos Go Id di HP Agar Dapat Bansos PKH, BPNT Sembako, dan BLT BBM

Shoji Morimoto juga menyebutkan bahwa dirinya telah menangani sekitar 4.000 sesi selama empat tahun terakhir.

Morimoto menemukan sebagian besar kliennya melalui Twitter. Follower-nya saat ini hampir menyentuh seperempat juta.

Seperempat dari klien Shoji Morimoto adalah pelanggan tetap, termasuk yang telah memperkerjakannya 270 kali.

Pekerjaan Shoji Morimoto telah membawa dirinya ke taman dengan seseorang yang ingin bermain jungkat-jungkit.

Dia juga pernah diminta hanya tersenyum dan melambai melalui jendela kereta api pada orang asing.

Baca Juga: 7 Cara Cek Nama Penerima BLT Subsidi BBM Rp600 Ribu dari Pemerintah, Segera Cek Namamu

Dengan tidak melakukan apa-apa, bukan berarti Shoji Morimoto lantas bersedia melakuna apa pun.

Dia telah menolak tawaran dari keliennya untuk memindahkan lemari es dan pergi ke Kamboja.

Shoji Morimoto juga tidak menerima permintaan yang bersifat seksual dari kliennya.

Pekan lalu, Shoji Morimoto duduk di seberang kliennya bernama Aruna Chida, seorang analis data berusia 27 tahun.

Kliennya tersebut ingin memakai sari dan mengobrol ringan sambil minum teh serta kue.

Chida ingin mengenakan pakaian India di depan umum tetapi khawatir akan membuat malu teman-temannya.

Baca Juga: 8 Cara Mendapatkan Flash Sale Shopee 1000 Serba Seribu iPhone, Gunakan Cara Ini Biar Dapat Produk Incaranmu

Untuk itu, dia meminta jasa Shoji Morimoto sebagai pendamping.

"Dengan teman-teman, saya merasa harus menghibur mereka, tetapi dengan tukan sewa (Shoji Morimoto) saya tidak merasa perlu untuk mengobrol" ucap Chida.

Sebelum menemukan pekerjaan sejatinya, Shoji Morimoto sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan penerbitan dan sering dimarahi karena "tidak melakukan apa-apa".

"Saya mulai bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika saya memberikan kemampuan saya untuk 'tidak melakukan apa-apa' sebagai layanan kepada klien," ucap Shoji Morimoto.

Bisnis pertemanan saat ini menjadi satu-satunya sumber pendapatan Morimoto untuk menghidupi istri dan anaknya.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Jaringan Internet Tri Error Tidak Ada Sinyal, Coba Cara Ini Agar Internetmu Kembali Normal

Meski menolak mengungkapkan berapa banyak yang dia hasilkan, Shoji Morimoto mengatakan bahwa dirinya bertemu sekitar satu atau dua klien sehari.

Saat menghabiskan waktu tidak melakukan apa-apa di Tokyo, Shoji Morimoto merenungkan sifat aneh pekerjaannya dan tampaknya mempertanyakan masyarakat yang menghargai produktivitas dan mencemooh ketidakbergunaaan.

"Orang cenderung berpikir bahwa 'tidak melakukan apa-apa' saya itu berharga karena berguna (bagi orang lain) ... Tapi tidak apa-apa untuk benar-benar tidak melakukan apa-apa. Orang tidak harus berguna dengan cara tertentu," ucapnya.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah