Portal Kudus – pada sabtu 6 agustus mendatang negara-negara di dunia khususnya jepang akan mengenang peringatan 77 tahun pengeboman yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki.
Pada sebuah Konferensi Peninjauan Para Pihak Perjanjian tentang Non-Proliferasi Senjata Nuklir yang diadakan di New York pada senin lalu.
Perdana Menteri jepang mengakhiri pidatonya dengan menceritakan sebuah kisah tentang Sadako Sasaki yang merupakan satu dari sekian banyak korban bom di Hiroshima.
Sadako Sasaki sendiri merupakan seorang anak yang yang meninggal akibat leukemia yang dideritanya setelah terkena radiasi dari bom di Hiroshima saat usianya 2 tahun.
Baca Juga: Alasan Kenapa Hiroshima dan Nagasaki Jadi Target Bom Amerika. Kenapa Bukan Kota lain?
Sadako meninggal pada tahun 1955 saat usianya 12 tahun.
Selama sisa hidupnya Sadako hanya diam ditempat tidur sambal melipat lebih dari 1.600 origami burung bangau.
Dinama ada sebuah tradisi yang mengatakan bahwa, siapapun yang melipat seribu burung bangau origami maka impiannya akan terkabu.
Fumio Kishida memberi tahu seluruh dunia tentang Sadako sebagai symbol perdamaian.
Baca Juga: Han So Hee Terluka Ketika Syuting Drama Terbarunya yang Juga Dibintangi Oleh Park Seo Joon