Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan Digulingkan Lewat Mosi Tidak Percaya

- 11 April 2022, 08:03 WIB
Ilustrasi Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan Digulingkan Lewat Mosi Tidak Percaya
Ilustrasi Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan Digulingkan Lewat Mosi Tidak Percaya /SAIYNA BASHIR/REUTERS

Portal Kudus - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan digulingkan dari posisinya setelah 174 legislator memberikan suara menentangnya dalam mosi tidak percaya pada Minggu pagi, 10 April 2022.

Pemungutan suara untuk Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dilakukan setelah ketua dewan mengundurkan diri. Dia mengatakan tidak bisa mengawasi penggulingan sekutu dekatnya selama 30 tahun, dan setelah anggota parlemen Khan sendiri menunda pemungutan suara sepanjang Sabtu, hanya mengizinkan pemungutan suara mendekati tengah malam.

Sebelum diskusi tentang pemungutan suara Imran Khan dimulai, semua sekutu Khan keluar dari ruangan. Mahkamah Agung telah memerintahkan pemungutan suara untuk dilakukan selambat-lambatnya pada hari Sabtu, setelah menolak sebagai upaya inkonstitusional sebelumnya oleh Khan untuk membubarkan parlemen dalam upaya untuk mencegah pemungutan suara.

Dalam pidato yang berapi-api pada hari Jumat, Khan menggandakan tuduhannya bahwa lawan-lawannya berkolusi dengan Amerika Serikat untuk menggulingkannya atas pilihan kebijakan luar negerinya, yang seringkali tampaknya menguntungkan China dan Rusia dan menentang AS.

Baca Juga: 25 Fakta Film Spongebob Squarepants yang Tidak Banyak Diketahui

Khan mengatakan Washington menentang pertemuannya pada 24 Februari dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin beberapa jam setelah tank meluncur ke Ukraina, meluncurkan perang yang menghancurkan di jantung Eropa.

Departemen Luar Negeri AS membantah terlibat dalam politik internal Pakistan. Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Jalina Porter mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat.
"Sama sekali tidak ada kebenaran atas tuduhan ini," ucapnya pada 8 April 2022 dikutip dari npr.org.

Namun, Khan mendesak para pendukungnya untuk turun ke jalan, terutama para pemuda yang telah menjadi tulang punggung dukungannya sejak mantan bintang kriket itu berubah menjadi politisi Islam konservatif berkuasa pada 2018.

Dia mengatakan mereka perlu melindungi kedaulatan Pakistan dan menentang dikte AS. .

Halaman:

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: npr.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah