Sinopsis dan Resensi Gadis Kretek, Novel Ratih Kumala yang Diangkat Jadi Serial Netfilx

- 13 Juli 2022, 18:42 WIB
Ilustrasi Sinopsis dan Resensi Gadis Kretek, Novel Ratih Kumala yang Diangkat Jadi Serial Netfilx
Ilustrasi Sinopsis dan Resensi Gadis Kretek, Novel Ratih Kumala yang Diangkat Jadi Serial Netfilx /Instagram/ @sastragpu/

Portal Kudus – Berikut ini sinopsis dan resensi novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala yang akan diangkat jadi serial Netflix.

Sinopsis dan resensi Gadis Kretek karya Ratih Kumala ini disajikan untuk kamu yang penasaran dengan cerita novel tersebut.

Simak sinopsis dan resensi Gadis Kretek karya Ratih Kumala dalam artikel berikut ini.

Gadis Kretek baru-baru ini menjadi trending topic Twitter setelah beredar kabar bahwa novel tersebut akan diangkat menjadi serial film Netflix.

Yang membuat Gadis Kretek menjadi lebih ramai dibicarakan publik adalah serial tersebut akan diperankan oleh Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino.

Baca Juga: 15 Film Horor yang Dipercaya telah Dikutuk, Ada Annabelle dan The Nun

Selain ditunggu-tunggu oleh para pembaca novel Gadis Kretek, serial Netfilix asli Indonesia tersebut juga akan ditunggu oleh para fans Dian Sastro dan Putri Marino.

Seperti apa sebenarnya isi cerita novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala hingga akan diangkat menjadi serial Netfilix?

Berikut ini Portal Kudus merangkum sinopsis dan resensi novel Gadis Kretek yang dikutip dari laman resensi.ilarizky.com.

Sinopsis Gadis Kretek

Kaya Wangi Tembakau, Sarat Aroma Cinta

Pak Raja sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya ; Jeng Yah. Tiga anaknya, pewaris Kretek Djagad Raja, dimakan gundah. Sang ibu pun terbakar cemburu terlebih karena permintaan terakhir suaminya ingin bertemu Jeng Yah. Maka berpacu dengan malaikat maut, Lebas, Karim, dan tegar, pergi ke pelosok Jawa untuk mencari Jeng Yah, sebelum ajal menjemput sang ayah.

Perjalanan itu bagai napak tilas bisnis dan rahasia keluarga. Lebas, Karim, dan Tegar bertemu dengan pelinting tua dan menguak asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi kretek nomor 1 di Indonesia. Lebih dari itu, ketiganya mengetahui kisah cinta ayah mereka dengan Jeng Yah, yang ternyata adalah pemilik Kretek Gadis, kretek lokal Kota M yang terkenal pada zamannya.

Baca Juga: 25 Fakta Film Spongebob Squarepants yang Tidak Banyak Diketahui

Apakah Lebas, Karim, dan Tegar akhirnya berhasil menemukan Jeng Yah?

Gadis Kretek tidak sekadar bercerita tentang cinta dan pencarian jati diri para tokohnya. Dengan latar Kota M, Kudus, Jakarta, dari periode penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, Gadis Kretek akan membaca pembaca berkenalan dengan perkembangan industri kretek di Indonesia. Kaya akan wangi tembakau, sarat dengan aroma cinta.

Resensi Buku Gadis Kretek

Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala termasuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Novel Gadis Kretek ini sudah diterjemahkan dalam 3 bahasa yaitu Inggris, Mesir dan Jerman.

Novel Gadis Kretek berkisah tentang keluarga Soeraja yang memiliki bisnis kretek bernama Kretek Djagat Raja yang sangat terkenal dari Kudus. Kisah novel ini bergulir saat Pak Radja sekarat dan meminta anaknya untuk mencari di mana kekasihnya dulu, bernama Jeng Yah. Tegar sebagai anak pertama yang mengurus bisnis kretek ini pun turun tangan.

Saat lulus SMA, Tegar diberi tahu sebuah rahasia besar keluarganya. Ini tentang saus yang bisa membuat kretek buatan keluarganya menjadi nomor satu di Indonesia. Kretek tanpa saus tidak akan menghasilkan cita rasa yang istimewa. Itu sebabnya, saus yang dibuat pun harus khas. Tegar telah disumpah untuk tidak memberitahukan rahasia itu kepada kedua adiknya, Karim dan Lebas.

“Saus alias resep rahasia terpenting pada rokok kretek selain tembakau dan cengkih. Saus adalah kunci yang membedakan rasa rokok kretek yang satu dengan yang lain. Saus itu ibarat nyawa sebuah pabrik rokok.”(hlm. 33)

Baca Juga: Ini 9 Tanda Kamu Berpasangan dengan Orang yang Tepat

Rasa ‘gurih’ yang dihasilkan dari kretek yang dibuat keluarga Tegar, membuat cita rasa kretek itu istimewa. Itulah yang disebut Romonya sebagai rasa yang otentik. Rasa yang akan membuat orang ingin kembali lagi menikmati kretek buatannya.

“Gurih itu rasa puas yang membuat orang lain merasa cukup dengan yang itu saja, tak perlu mencoba yang lain, sehingga nantinya akan kembali lagi untuk mencicip rasa gurih itu.” (hlm. 34)

Sejak masih sekolah, Tegar sudah diajari bagaimana cara membedakan kretek yang bagus dan tidak. Bahkan ia tahu seluk beluk pabrik kretek lengkap dengan orang-orang yang ada di dalamnya. Romo memberinya amanah agar ia kelak bisa meneruskan bisnis keluarganya. Tegar pun disuruh magang menjadi buruh giling di pabrik saat liburan tiba, agar ia tahu bagaimana rasanya bekerja di pabrik kretek.

Tegar juga diajari cara mencari bahan kretek yang bagus. Romo pernah mengajaknya untuk belanja tembakau dan cengkih di desa Legoksari, Temanggung. Ia heran kenapa Romo membeli mbako di gudang yang lebih ramai, padahal ada gudang yang lebih sepi. Saat itu Romo mengatakan hal ini :

“Romo belum mampu beli mbako di gudang yang itu. Karena kalau kita beli di gudang itu, berarti kita harus menaikkan harga kretek. Kalau kita menaikkan harga kretek, Romo berani bertaruh, kemungkinan pelanggan kita akan pindah ke kretek lain, sebab kretek kita jadi terlalu mahal. Itu berarti, kretek kita ndak laku. Kalau ndak laku, berarti Romo ndak bisa membayar pegawai. Kamu mengerti?” (hlm. 43)

Kretek Djagad Raja lebih dikenal luas karena gethok tular. Berbeda dengan kretek lain yang promosi lewat iklan di Koran maupun televisi. Kretek Djagat Raja telah melewati lintas zaman. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, dan kini zaman modern di mana orang dengan mudah menemukan kretek jenis apapun di toko maupun warung pinggir jalan.

Lebas tak habis pikir kenapa Romo menyuruhnya dan kedua kakaknya untuk mencari Jeng Yah, perempuan yang katanya menjadi cinta pertama Romonya.

“Kamu tahu bekas luka di jidat Romo itu?”

Baca Juga: Link Love Language Test Online Bahasa Indonesia, Kenali Tipe Bahasa Cinta yang Kamu dan Pasangan Miliki

“Nah, itu luka bukan sembarang luka. Orang yang mukul pake semprong petromaks ke jidat Romo itu, ya Jeng Yah”

“Hah?”

“Iya, dan… Jeng Yah mukul semprong itu sewaktu hari pernikahan Romo dan Ibu.”(hlm. 47)

Dalam perjalanan mencari Jeng Yah, Lebas sempat merasakan kretek jenis lain yang ditawarkan oleh temannya di Cirebon, namun rasanya mirip dengan Kretek Djagad Raja. Kretek ini sangat mirip hingga Lebas mengira itu kretek kw kesekian dari kretek buatan pabrik keluarganya.

Dalam pencarian sosok Jeng Yah, Lebas, dan Tegar menemukan kisah tentang asal usul kretek keluarganya. Di antara keresahan karena mencari Jeng Yah, ternyata tersimpan kisah cinta yang rumit yang membawa mereka pada kisah bisnis kretek tiga generasi. Mulai dari kisah cinta Idroes Muria-Roemaisa-Soedjagat, kisah hidup Dasiyah-Soeraja, dan kisah keluarga Tegar-Karim-Lebas.

Jeng Yah dulunya seorang pemilik Kretek Gadis, kretek lokal kota M yang terkenal di zamannya. Jeng Yah dan Pak Raja, memiliki hubungan cinta sebelum Pak Raja menikah dengan istrinya.

Namun, ada sisi lain yang tak terlihat dari kisah romantika pemilik kretek Gadis dengan Raja. Sebuah ambisi untuk memiliki bisnis yang sama dengan Jeng Yah.

Ya, novel ini makin rumit karena mengisahkan persaingan kretek tiga generasi antara keluarga Idroes Moeria dan Soedjagat.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: resensi.ilarizky.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah