Portal Kudus – Profesi sebagai drag queen tampaknya sangat penuh pro dan kontra di kalangan netizen tanah air. Pasalnya mereka yang berprofesi sebagai drag queen dicap melenceng dari norma.
Drag queen sendiri adalah seorang lelaki yang berdandan atau berpenampilan seperti wanita dan tampil di depan penonton.
Para pelaku drag queen ini sering kali mengenakan pakaian yang flamboyant entah untuk keperluan hiburan ataupun untuk kepuasan mereka sendiri
Baca Juga: Strategi 4 Tahap Pemkot Bandung Biar PKL Tertata dan Naik Kelas
Namun jauh sebelum ramai diperbincangkan seperti sekarang, profesi sebagai drag queen sendiri memiliki sejarah yang cukup Panjang.
Pada mulanya, prakatek drag queen ini telah dilakukan sejak era teater Shakespeare pada abad ke-16.
Pada masa itu yang diperbolehkan tampil dan juga bermain peran hanyalah laki-laki sehingga banyak laki-laki yang diharuskan untuk berperan sebagai Wanita.
Pembatasan perempuan untuk mengambil peran dalam teater tersebut kemudian menjadi awal munculnya drag sebagai sebuah seni dan juga hiburan.
Secara Bahasa drag dalam Bahasa Indonesia beraarti menyeret, hal tersebut merujuk pada gaun-gaun yang dikenakan para laki-laki untuk memerankan seorang Wanita.
Ketika laki-laki mengenakan gaun untuk Wanita pada zaman dulu, mereka cenderung untuk menyeret gaun tersebut dan jadi lah drag sebagai kata yang juga bisa menggambarkan laki-laki yang menggunakan pakaian perempuan.
Penggunaan istilah drag queen sendiri baru muncul pada abad ke-18, kemunculan istilah tersebut merujuk kepada seorang Bernama John Cooper seorang pelayan pria yang sering melakukan crossdress.
Baca Juga: DONGENG Si Kabayan Singkat Bahasa Sunda, Cerita Pendek Tentang Si Kabayan Selesaikan Tugas Sekolah
John Cooper sendiri lebih dikenal sebagai putri Seraphina. Nama tersebut adalah nama yang digunakan oleh John saat tengah mengenakan pakaian Wanita.
Kemudian pada tahun 1900-an kegiatan drag ini menjadi lebih individual dan dengan penggemarnya tersendiri.
Salah satu nama yang paling terkenal pada masa itu adalah Julian Eltinge asal Inggris. Saking poplarnya, banyak yang mengira jika karakter yang Julian mainkan merupakan seorang aktris yang asli.
Pada setiap akhir pertunjukannya Julian akan melepaskan wig nya kemudian mengumumkan tentang jenis kelaminnya dihadapan para penonton.
Fenomena grad queen terus berlanjut dalam beberapa tahun lamanya hingga saat ini. Salah satu nama drag queen yang paling terkenal saat ini adalah RuPaul yang sukses bekerja sebagi seorang drag queen hingga memiliki acara televisinya sendiri.***