Mitos Bulan Suro yang Masih Melekat di Masyarakat

26 Juli 2022, 16:39 WIB
Mitos Bulan Suro yang Masih Melekat di Masyarakat /Pixabay/AmnaS/

Portal Kudus - Bulan Muharram atau lebih dikenal sebagai bulan suro ini menyimpan banyak mitos yang masih melekat di masyarakat.

Khususnya bagi kalangan orang Jawa. Banyak pantangan yang ada di bulan suro ini. Apa sajakah mitos bulan suro ini? Simak penjelasannya hingga selesai.

Perkataan dari As Zamakhsyari yang dinukil dari Faidhul Qodir (2/53), beliau rahimahullah mengatakan, "Bulan Muharram disebut dengan bulan Allah (syahrullah), disandarkan pada lafazh jalalah 'Allah' untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut."

Penyebutan khusus pada bulan Muharram atau suro ini tidak ditemui pada bulan lainnya, hal ini menunjukkan adanya keutamaan bulan Muharram.

Baca Juga: 8 Cara Mengetahui Perbedaan Burung Perkutut Jantan dan Betina, Simak Ulasan Berikut

Hanya bulan Muharram yang menggunakan nama Islami, sebelumnya bulan ini dinamakan Shofar Al Awwal, sedangkan bulan lain masih menggunakan nama Jahiliyah.

Ibnu Rojab menyebutkan jika Bulan Muharram memiliki keistimewaan karena merupakan bulan pertama dalam setahun dan termasuk pembuka tahun.

Dari perkataan tersebut, sudah dipastikan dapat mematahkan mitos-mitos bulan suro yang masih lekat di masyarakat.

Merupakan sebuah mitos jika menganggap bulan suro adalah bulan penuh musibah dan celaka karena hal ini termasuk mencela waktu dan beranggapan bahwa bulan ini membawa sial.

Baca Juga: KUMPULAN Contoh Soal Pendapatan Nasional dan Kunci Jawaban Mata Pelajaran Ekonomi SMA untuk Belajar Mandiri

Bahkan tercantum dalam hadits dari Abu Hurairah, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

Di antaranya terdapat hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,’ Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. Muslim no. 6000)

Mencela waktu dan beranggapan sial juga dapat mengantarkan pada kesyirikan karena tidak percaya dengan Allah.

Baca Juga: 7 Idola K-pop Wanita dengan Kecantikan Elegan yang Sederhana: Hyewon, (G)I-DLE Miyeon, dan Lainnya!

Padahal kesialan, musibah, atau celaka yang dialami seseorang merupakan ketentuan Allah. Jika direnungkan harusnya bisa bermuhasabah atau introspeksi diri atas perbuatan yang selama ini dilakukan.

Oleh karena itu, sebagai umat muslim tidak boleh mencela waktu apalagi beranggapan sial terhadap suatu bulan karena itu bertentangan dengan ajaran Islam.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: muslim.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler