Portal Kudus - Ada 30 spesies burung kepodang yang sudah tersebar luas di penjuru dunia. DiIndonesia hanya terdapat beberapa spesias saja yang terkenal, antara lain adalah kepodang batu, kepodang emas, serta kepodang kapur. Dari dari tiga jenis kepodang itu, salah satu dari jenis kepodang yang banyak digemari yaitu kepodang emas.
Ciri khas Kepodang Batu adalah warna tubuhnya kuning sedikit pucat. Selain itu juga terkadang juga ada yang warnanya putih.
Untuk warna hitam yang menjadi kacamatanya juga tampak hitam sedikit pudar. Dan untuk bulu pada bagian dada ada garis-garis berwarna hitam.
Paruh dan bagian kelopak matanya memiliki warna yang hitam legam dengan suaranya yang unik.
Ciri khas Kepodang Kapur, warna bulunya juga kuning tegas. Ada garis yang berwarna hitam gelap pada sekitar matanya.
Baca Juga: Cara Memakai Sumpit yang Sesuai Budaya dan Etika Orang Asia Timur
Bagian paruhnya juga berwarna abu-abu dengan campuran pink yang akan berubah menjadi warna merah.
Pada bagian kelopak matanya tampak sedikit ada warna yang merah-merah. Untuk karakter kicauan burung ini yaitu suara yang meriwik dan senang dimaster.
Ciri khas Kepodang Emas, warnanya terlihat cerah serta tampilannya terlihat menawan. Paruhnya berwarna merah muda menjadi ciri khusus dari burung kepodang emas ini. Sedangkan untuk bulu-bulunya memiliki warna kuning terang, terdapat warna hitam legam pada bagian kepala, sayap, dan juga bagian ekornya.
Burung ini terlihat cantik, rapi, dan bersih. Kepodang Emas betina piawai membangun sarangnya dengan teliti dan rapi, itulah sebabnya burung ini terkenal dengan sebutan Kepodang pesolek.
Demikian cirri-ciri masing-masing spesies Burung Kepodang sebagaimana penulis dapatkan dari https://jalaksuren.net.
Maskot Jawa Tengah
Sebenarnya burung ini berasal dari daratan China dan orang jawa menyebutnya Manuk Podang yang dijadikan fauna identitas atau mascot di Jawa Tengah karena memiliki karakteristik yang menarik.
Dalam budaya Jawa, burung Kepodang Emas merupakan perlambang keselarasan, kekompakan dan budi pekerti yang indah.
Kepodang adalah salah satu jenis burung pengicau (passeriformes) berukuran sedang (±26 cm). Kicauan atau siulan burung ini sangat keras dan nyaring.
Siulannya terdengar khas dan menyerupai suara alunan suling bambu yang amat memanjakan telinga terutama bagi komunitas pecinta burung.
Burung kepodang umumnya hidup berpasangan dan merawat anak-anak mereka bersama.
Penuh Mitos
Pengertian mitos menurut Kamus Ilmiah Populer adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.
Di Jawa, muncullah mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil yang memakan daging burung ini akan melahirkan anak yang tampan atau cantik nantinya.
Mitos ini masih dilakukan sampai sekarang, saat ritual ‘selametan tujuh bulanan’ kehamilan.
Lain lagi di Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda. Burung Kepodang dianggap sebagai burung ‘tolak bala’. Apabila dalam suatu rumah memelihara burung Kepodang, konon pemiliknya akan dijauhkan dari segala kesialan dan malapetaka.
Orang Jawa ada yang menyebut burung Kepodang ini dengan sebutan manuk pitu wolu. Hal ini mengingat suaranya yang nyaring terdengar mirip dengan ucapan pitu-wolu atau dalam bahasa Indonesianya; tujuh delapan.
Masyarakat Sunda sering kali menyebut burung Kepodang ini dengan nama Bincarung. Di beberapa daerah di Sumatera menjuluki sebagai Gantialuh.
Baca Juga: Cara Memanjangkan Rambut dengan Cepat dan Mudah secara Alami
Masyarakat yang ada di Sulawesi memberi nama Gulalahe.
Dalam bahasa inggris, kerap dijuluki dengan Black Naped Oriole.
Sedangkan di Malaysia burung kepodang disebut burung Kunyit Besar.
Itulah sedikit gambaran tentang Burung Kepodang, si burung pesolek, sarat mitos dan menjadi fauna identitas atau maskot Provinsi Jawa Tengah.***