Kiṃsu yāva jarā sādhu, kiṃsu sādhu patiṭṭhitaṃ (apa yang baik sampai usia tua? Apa yang baik untuk ditegakkan?)”
‘‘Sīlaṃ yāva jarā sādhu, saddhā sādhu patiṭṭhitā (kemoralan baik sampai tua. Keyakinan baik untuk ditegakkan).”
Sadhu berarti sungguh baik. Seperti kalimat ini: “Sādhu me, bhante, bhagavā tathā dhammaṃ desetu (Sungguh baik Bhante, apabila Sang Bhagavā berkenan membabarkan ajaran tersebut kepadaku).”
Sadhu di syair berikut ini juga bisa berarti ‘sungguh baik atau baik.’
Kāyena saṃvaro sadhu (sungguh baik terkendali secara jasmaniah), sādhu vācāya saṃvaro (sungguh baik terkendali secara ucapan); Manasā saṃvaro sadhu (sungguh baik terkendali secara pikiran), sādhu sabbattha saṃvaro (sungguh baik terkendali dalam semuanya)
Sadhu juga bisa berarti perbuatan baik. Lawan katanya adalah “asādhuṃ” (perbuatan buruk). Dalam Dhammapada dikatakan, “asādhuṃ sādhunā jine” atau “kalahkan perbuatan buruk atau perbuatan yang tidak baik (asādhuṃ) dengan perbuatan yang baik (sādhunā).
Itulah penjelasan mengenai arti sadhu dalam agama Budha, ternyata begini arti dan makna sadhu yang populer bagi umat Budha.***