Inspirasi iman itu kita temukan dalam diri Yesus sendiri. Ia menjadi sama dengan kita (Bdk.Flp. 2:7).
Hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasihan ketika Ia melihat orang-orang yang menderita (Mrk 8:2).
Ia menyatakan kepada para murid "Hendaklah kamu bermurah hati sama seperti Bapamu adalah murah hati" (Luk. 6:36).
Ia juga menyatakan "...segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40).
Sebagai murid-murid Kristus, dalam hidup kita bersama, kita diundang untuk “menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (Flp 2:5).
Pandemi Covid-19 menyadarkan kita bahwa kita semua adalah saudari dan saudara yang berada dalam satu perahu dunia yang sedang menghadapi badai Covid-19.
Dalam situasi ini, falsafah hidup persaudaraan sebagai karakter khas orang Indonesia menjadi semakin bermakna dan semakin mendesak untuk kita batinkan dan wujudkan.
Baca Juga: Arti Mimpi Hamil menurut Islam dan Primbon Jawa, Inilah Maknanya
Sebagai saudari dan saudara kita diharapkan untuk saling menunjukkan kasih melalui aksi nyata.