Lantas, Allah mengganti ketulusan Nabi Ismail dan kesabaran Nabi Ibrahim dengan seekor sembelihan yang besar. Hal ini ditulis dalam al-Quran surat As-Saffat ayat 107, yang artinya, “dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
Untuk memperingati kisah Nabi Ibrahim yang mendapat perintah menyembelih putranya, kaum muslim turut serta berkurban dengan menyembelih kambing atau sapi, kemudian membagi daging sembelihan kepada para faqir dan miskin.
Penyembelihan hewan qurban dilaksanakan setelah melakukan salat idul Adha, dengan niat salat sebagai berikut, “Ushalli sunnatan li’idil adha rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’ala.”
Salat dilakukan dengan 7 kali takbir di rakaat pertama dan 5 kali takbir di rakaat kedua. Di antara takbir tersebut membaca doa, “Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illa Allah wa Allahu akbar.”
Imam salat id dianjurkan membaca surat Al-Qomar atau Al-Gosiyah pada rakaat pertama. Sedangkan di rakaat kedua, dianjurkan untuk membaca surat al-A’la.
Disunnahkan setelah salat idul adha untuk bersalam-salaman seperti halnya salat idul fitri.***