Peringatan Hari Gizi Nasional ke-61 Tahun 2021: Tema, Slogan, dan Fokus Program Kemenkes

- 19 Januari 2021, 14:36 WIB
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia /kemkes.go.id

Portal Kudus – hari gizi nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari untuk meningkatkan perbaikan gizi dan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Pada tahun 2021 ini,  Hari Gizi Nasional sudah memasuki tahun ke-61.

Artikel ini akan mengulas tentang tema peringatan Hari Gizi Nasional Tahun 2021 ke-61 yang meliputi tema, slogan, hashtag, hingga fokus program dari Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 

Baca Juga: Segera Disalurkan! Ibu Hamil dan Balita Dapat BLT PKH 3 Juta, Simak Syaratnya Berikut ini

Menurut buku Panduan Kegiatan Hari Gizi Nasional Tahun 2021 ke-61, tema peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini adalah “Remaja Sehat, Bebas Anemia”.

Adapun slogan yang digaungkan adalah “Gizi Seimbang, Remaja Sehat, Indonesia Kuat”

Hashtag: #Mudasehatbebasanemia

Hari Gizi Nasional ke 61 digelar dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, menyebarkan informasi, dan meningkatkan peran aktif masyarakat tentang kesehatan dan gizi, khususnya dalam penanggulangan anemia pada remaja.

Menurut buku panduan tersebut, dijelaskan bahwa arah pembangunan kesehatan nasional dititik beratkan pada upaya promotiva preventif, karena dapat memberikan dampak luas dan lebih efisien dari sisi ekonomi.

Adapun perbaikan gizi masyarakat akan difokuskan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan usia remaja. Ini akan menjadi komponen utama pembangunan kesehatan yang berkelanjutan, sebagai investasi dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.

Baca Juga: Ini Besaran Bantuan PKH 2021 Per Kategori, Ada untuk Ibu Hamil, Anak Usia Dini hingga Lanjut Usia

Menurut buku panduan Peringatan Hari Gizi Nasional tersebut, persoalan kesehatan, terutama masalah gizi yang masih dihadapi Indonesia saat ini adalah masih tingginya prevalensi stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro, terutama anemia.

Anemia disebabkan kurangnya sel darah merah atau sel darah merah yang tidak berfungsi dengan baik.

Pemerintah akan melakukan pencegahan anemia pada remaja putri. Ini menjadi intervensi spesifik yang sangat strategis, guna mempersiapkan calon ibu yang sehat melahirkan generasi penerus berkualitas.

Di tahun 2024, pemerintah menargetkan percepatan penurunan stunting menjadi 14 persen dan wasting menjadi 7 persen. Ini merupakan salah satu tujuan pembangunan kesehatan.

Guna mencapai target tersebut, pemerintah akan melakukan penguatan intervensi spesifik dan sensitif yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan fokus pada sasaran 1000 HPK dan remaja.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Sumber: promkes.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah