Apa Itu Tumpek Landep? Ini Makna dan Filosofi Hari Raya Tumpek Landep Bagi Umat Hindu Bali

9 April 2022, 15:44 WIB
Ilustrasi Apa Itu Tumpek Landep? Ini Makna dan Filosofi Hari Raya Tumpek Landep Bagi Umat Hindu Bali /Laman PHDI.or.id

Portal Kudus – Tumpek Landep merupakan salah satu upacara keagamaan yang dirayakan umat Hindu di Bali.

Tumpek Landep adalah hari raya pemujaan kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati sebagai dewanya taksu.

Dilansir dari laman Desa Tamanbali, Tumpek Landep merupakan rentetan upacara setelah hari raya Saraswati.

Pada perayaan tersebut umat Hindu menunaikan puji syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati.

Baca Juga: Cara Daftar Mudik Gratis 2022 Jasa Raharja, Ayo Mudik Sehat Bersama BUMN

Hari raya Tumpek Landep dirayakan setiap Saniscarra atau hari Sabtu Kliwon wuku Landep, yang mana secara perhitungan kalender Bali dirayakan setiap 210 hari sekali.

Makna Tumpek Landep

Secara bahasa, Tumpek berasal dari dua kata, yaitu “Metu” yang artinya adalah bertemu, dan “Mpek” yang artinya akhir.

Artinya, Tumpek merupakan hari pertemuan wewaran Panca Sara dan Sapta Wara, di mana Panca Wara diakhiri oleh Kliwon dan Sapta Wara diakhiri oleh Saniscara (hari Sabtu). Sementara itu, Landep artinya tajam atau runcing.

Baca Juga: BSU 2022 Cair April Ini, Simak Syarat dan Cara Cek Online Penerima Bantuan Subsidi Upah 2022 Di Sini

Makna dari Tumpek Landep secara bahasa ini adalah beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris diupacari dengan tata cara tertentu.

Dalam perkembangan zaman, benda yang diupacarai dalam Tumpek Landep tak hanya keris atau tombak, tetapi juga benda-benda lain yang mempermudah hidup.

Beberapa benda tersebut misalnya motor, mobil, mesin, komputer dan lain sebagainya.

Filosofi Tumpek Landep

Baca Juga: Ezra Miller, Biodata dan Profil Lengkap Pemeran Barry Allen di Film ‘The Flash’ 2023

Dalam hari raya Tumpek Landep, Landep yang diartikan tajam memiliki arti filosofi tonggak penajaman, citta, budhi, dan manah (pikiran).

Artinya, umat selalu berperilaku berdasar pada kejernihan pikiran dengan landasan nilai agama.

Dengan pikiran yang suci, umat dapat memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Tumpek Landep adalah tonggak untuk mulat sarira atau intospeksi diri untuk memperbaiki diri agar sesuai dengan ajaran agama.

Baca Juga: Prakerja Gelombang 26 Dibuka, Cek Syarat, Cara Daftar, dan Tips Lolos Kartu Prakerja

Pada perayaan Tumpek Landep, umat melakukan persembahyangan di sanggah atau merajan serta di pura, memohon kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati agar diberi ketajaman pikiran shingga dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.

Demikian makna dan filosofi dari hari raya Tumpek Landep yang dirayakan oleh umat Hindu di Bali.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: Tamanbali.desa.id

Tags

Terkini

Terpopuler