5 Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Daerah di Indonesia

- 3 Oktober 2022, 17:55 WIB
5 Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Daerah di Indonesia
5 Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Daerah di Indonesia /

Portal Kudus – memasuki bulan Rabiul awal, tentunya identik dengan perayaan maulid nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasalam pada tanggal 12 Rabiul awal.


Tahun ini, 12 Rabiul awal bertepatan dengan hari Sabtu 8 Oktober 2022 yang tentunya di tetapkan sebagai hari libur nasional.

Di Indonesia perayaan maulid nabi selalu disambut dengan suka cita, serta dimeriahkan dengan berbagai jenis kegiatan, mulai dari majelis taklim, hingga berbagai tradisi sesuai daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Ini Dia 6 Tradisi Perayaan Maulid Nabi dari Berbagai Daerah di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai jenis tradisi yang diadakan untuk perayaan tertentu, tidak terkecuali untuk perayaan maulid nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasalam.

Dan berikut ini adalah 5 tradisi unik perayaan maulid nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasalam di berbagai daerah di Indonesia.

• Tradisi Meuripee, di Banda Aceh
Dalam bahasa setempat Meuripee dapat diartikan sebagai ‘patungan’. Maknanya, setiap warga akan memberikan patungan atau sumbangan sesuai dengan kesanggupan masing-masing.

Baca Juga: 6 Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Wilayah Indonesia, Dari Garut hingga Gorontalo

Nantinya, hasil dari patungan yang terkumpul ini akan digunakan untuk kepentingan perayaan maulid nabi, termasuk untuk bagian konsumsi.

Biasanya hidangan yang akan disajikan dalam perayaan maulid nabi adalah berupa olahan daging sapi dan setiap warga akan mendapatkan tugasnya masing-masing untuk memasak.

Kemudian warga akan berkumpul di mesjid, untuk menggelar pengajian, dan apabila telah selesai semuanya akan menyantap hidangan yang telah disiapkan sebelumnya.

Baca Juga: Ini Dia 17 Daftar Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi dari Berbagai Daerah di Indonesia

• Tradisi Bungo Lado, di Sumatra Barat
Secara etimologi, nama bungo lado diambil dari bahasa minang. Bungo yang artinya bunga, dan lado yang artinya lada atau acabai. Yang kemudian diartikan sebagai bunga cabai.

Namun, dalam tradisi ini bungo lado dimaknai sebagai pohon uang. Sesuai namanya, tradisi ini dilakukan dengan cara membuat replika pohon dengan uang kertas sebagai daunnya.

Uang yang digunakan untuk bungo lado biasanya adalah hasil dari iuran masyarakat. Selanjutnya bungo lado ini akan diarak menuju tempat yang telah ditentukan, dan uangnya akan dipergunakan untuk kebaiakan tempat tersebut.

Baca Juga: Download Teks Pidato Singkat Untuk Acara Maulid Nabi Muhammad SAW 2022

• Kirab Ampyang, di Kudus
Selanjutnya adalah tradisi maulid dari tanah Jawa tepatnya di Kudus, Jawa Tengah, yaitu Kirab Ampyang.

Ampyang sendiri adalah nasi kepal yang dibungkus menggunakan daun jati lengkap dengan lauk di dalamnya, nasi yang telah dibungkus tersebut kemudian disusun menjadi sebuah gunungan yang cukup tinggi.

Dalam gunungan tersebut kemudian kembali diisi oleh berbagai macam sayur dan buah, untuk kemudian diarak atau di kirab menuju mesjid untuk kemudian dibagikan kepada warga sekitar.

Baca Juga: Download Teks Pidato Tentang Nabi Muhammad SAW untuk Sambutan Acara Maulid Nabi 2022

• Grebeg maulid, di Yogyakarta
Grebeg maulid ini merupakan acara puncak perayaan maulid nabi yang dilakukan oleh keluarga keraton Yogyakarta, serta Surakarta.

Tradisi ini telah dilakukan sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuono I, sebagai perwujudan rasa syukur atas perayaan maulid nabi.

Grebeg maulid ini dilakukan dengan mengarak tujuh gunungan besar yang berisikan berbagai macam hasil bumi, dari keraton Yogyakarta menuju Masjid Agung Kauman. Kemudian isi dari gunungan tersebut akan diperebutkan oleh warga yang turut menyaksikan.

Baca Juga: Download Teks Sambutan Singkat Untuk Acara Perayaan Maulid Nabi 2022

Namun sebelum itu, akan ada rombongan prajurit yang keluar dari keraton, mulai dari yang berjalan kaki hingga dengan menunggangi kuda.

• Sebar Udikan, di Mojokerto
Sebar udikan atau orang-orang juga menyebutnya dengan udik-udikan, adalah sebauh kegiatan membagikan uang dengan cara melemparkannya.

Baca Juga: 6 Tanda yang Menunjukkan Bahwa Wanita Diam-Diam Menyukaimu

Orang-orang, dari mulai dewasa hingga anak-anak akan berkumpul dalam satu tempat kemudian akan berusaha menangkap serta mengumpulkan pecahan uang yang dilemparkan.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x