Libur Natal dan Tahun Baru Dirumah Saja, Kalau Tidak Ingin di Rapid Test Antigen-Swab

19 Desember 2020, 18:00 WIB
Tim Satgas Covid-19 Pamekasan, Madura, Jawa Timur saat memakamkan dokter spesialis radiologi yang meninggal dunia akibat Covid-19, Rabu 2 Desember 2020*/ /Abd Aziz/Antara

Portal Kudus - Rapid Test Antigen-Swab merupakan salah satu cara untuk mendeteksi adanya materi genetik atau protein spesifik dari Virus SARS CoV-2. Tes Antigen-Swab dilakukan pada saat akan melakukan aktivitas perjalanan orang dalam negeri dengan masa berlaku selama 14 hari.

Jelang masa liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2021, Satgas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah melindungi daerahnya masing-masing dengan mewajibkan pelaku perjalanan bepergian dalam keadaan sehat.

Disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, Kamis 17 Desember 2020, di Kantor Presiden, Jakarta. “Dengan upaya screening melalui swab antigen yang diakui sebagai alat screening COVID-19 oleh WHO (World Health Organization).”

Baca Juga: HOAK Masyarakat Divaksin Hanya Yang Memiliki Kartu BPJS, Presiden Sampai Mengklarifikasi Isu Tersebu

Selanjutnya Prof Wiku menjelaskan, Pemerintah saat ini tengah melakukan langkah antisipasi dengan menyusun kebijakan terkait perjalanan selama periode libur panjang meliputi syarat testing bagi pelaku perjalanan.

Dalam keterangannya meski terkesan sulit, masyarakat harus menyadari bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ditujukan melindungi masyarakat dan mencegah lonjakan penularan kasus COVID-19.

“Satgas mengimbau masyarakat dapat patuh, sehingga kebijakan yang dikeluarkan dapat berjalan dengan efektif,” tegasnya.

Baca Juga: Ternyata Segini, Harga Tertinggi Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab Untuk Pulau Jawa dan Luar Jawa

Diberitakan selanjutnya Prof Wiku memaparkan, berdasarkan pengalaman terdahulu terjadi lonjakan kasus COVID-19 pasca libur panjang.

Lonjakan kasus ini membawa dampak lanjutan lainnya, seperti berkurangnya kapasitas tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi dan ruang ICU. Bahkan pada beberapa daerah kapasitasnya sudah terisi diatas 70 persen.

Juga, dengan semakin bertambahnya pasien, tugas para tenaga medis di rumah sakit pun menjadi bertambah berat, dan bertambahnya potensi kasus positif COVID-19.

“Dan yang paling kita khawatirkan adalah bertambahnya korban jiwa akibat COVID-19,” kata Wiku.*** 

Editor: Sugiharto

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler