Portal Kudus – Aplikasi Google Maps, dimanfaatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menginformasikan kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi, yang berada di berbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemanfaatan aplikasi ini diharapkan akan membantu masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di KRB Gunung Merapi untuk dapat mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
Aplikasi tersebut dapat diakses dengan mudah menggunakan ponsel berbasis Android dan iOS Seperti dirangkum portalkudus dari siaran BNPB Selasa, 10 November 2020.
Baca Juga: Pendaftaran Prakerja Gelombang 12, Waspada Penipuan Situs Prakerja dan Email Tidak Resmi.
Hanya dengan mengklik tautan, akan menampilkan peta dalam mode hybrid dan satelit serta keberadaan atau posisi saat berada di KRB beserta informasi mengenai risikonya.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB sendiri pun akan terus memperbaharui informasi mengenai zona berbahaya yang direkomendasikan oleh Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian ESDM.
Saat ini, masyarakat membutuhkan solusi yang mudah serta cepat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Untuk itu, masyarakat dapat mengikuti langkah-langkah berikut :
Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19, Meyakinkan Masyarakat Bahwa Vaksin Covid-19 Aman.
Melaui Browser
Buka ponsel
Ketik bit.ly/CekPosisiMerapi
Link tersebut akan menyambungkan dengan peta KRB yang telah terhubung dengan google maps
Klik, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta Perhatikan lokasi Anda. Pastikan berada di luar zona SIAGA.
Diberitakaan sebelumnya, dengan aplikasi ini masyarakat dapat mengetahui posisi beberapa tempat, seperti pos pengamatan gunung api, pos pengungsian, fasilitas Kesehatan dan sekolah yang berada di dalam zona bahaya. Beberapa waktu lalu, PVMBG telah menetapkan radius sektoral prakiraan bahaya.***