Network
Portal Kudus - Twitter akan memperluas proyek pengecekan fakta komunitasnya yang disebut Birdwatch, kata perusahaan media sosial itu pada hari Rabu, memperdalam pendekatan barunya ke bentuk baru moderasi konten.
Birdwatch diluncurkan tahun lalu, memungkinkan beberapa pengguna Twitter untuk menyanggah tweet yang menyesatkan dengan melampirkan catatan pada konten untuk memberikan konteks atau menunjuk ke sumber yang akurat.
Platform media sosial termasuk Twitter telah lama menghadapi tekanan yang bersaing tentang cara memoderasi konten yang muncul di layanan mereka. Para kritikus menuduh perusahaan-perusahaan tersebut melakukan terlalu sedikit untuk menghapus postingan yang berbahaya, sementara yang lain berpendapat bahwa platform tersebut harus melindungi kebebasan berbicara.
Baca Juga: Bagaimana Mengajarkan Shalat kepada Balita dengan Cara yang Lebih Mudah?
Miliarder Elon Musk, yang berusaha untuk keluar dari perjanjian senilai $44 miliar untuk membeli Twitter, mengatakan bahwa perusahaan tersebut harus menghapus lebih sedikit postingan dan bertindak sebagai balai kota publik untuk kebebasan berbicara.
Tweet dengan catatan Birdwatch dibiarkan di layanan dan distribusi algoritmiknya ke pengguna lain tidak terpengaruh.
"Kami hanya berpikir bahwa itu adalah tempat yang sangat kuat untuk memulai, karena itu hanya mempersenjatai orang dengan informasi dan membiarkan mereka membuat keputusan sendiri," kata Keith Coleman, wakil presiden produk, selama briefing dengan wartawan.
Sementara Twitter memiliki kebijakan yang melarang konten seperti ujaran kebencian atau seruan untuk kekerasan, Birdwatch memungkinkan komunitas Twitter untuk menangani tweet di "area abu-abu," katanya.
Baca Juga: SIMAK Apa yang Dimaksud dengan Ritmik? Berikut Penjelasan Jawaban dan Manfaatnya
