Hama Utama Tanaman Porang, Masih Menjadi Obyek Penelitian Bagi Kementrian Pertanian

- 19 Desember 2020, 23:57 WIB
Panen porang berukuran besar.
Panen porang berukuran besar. /Youtube @AdyAnakDesa

“Porang ini sudah diekspor ke 16 negara. Ekspor porang terbesar kita ada di China, Thailand, dan Vietnam dalam bentuk chips, tepung dan lainnya. Pada tahun 2020, sebanyak 19.800 ton porang diekspor dengan nilai Rp880 miliar,” katanya.

Ditambahkan Suwandi, porang merupakan komoditas tanaman baru yang potensial untuk dikembangkan. Banyak produk yang menggunakan bahan dasar porang seperti produk farmasi, tepung, pangan, dan lainnya.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru Dirumah Saja, Kalau Tidak Ingin di Rapid Test Antigen-Swab

Sehingga BBPOPT beserta Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, bergerak cepat dengan mengirim tim pestlist OPT porang ke beberapa provinsi antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan dan NTT.

Tim turun ke lapangan melakukan pengamatan dan pengambilan sampel kemudian dibawa ke laboratorium pengujian di BBPOPT untuk diidentifikasi lebih lanjut baik yang berupa hama maupun penyakit.

Menanggapi hal tersebut, POPT BBPOPT Cahyadi Irwan dan Rista Susanti selaku tim pestlist untuk daerah Banten beserta Kortikab Kabupaten Serang dan Petugas BPSB didampingi oleh penyuluh dan POPT setempat telah melakukan pengamatan pada pertanaman porang di Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Mancak di Kabupaten Serang serta Kecamatan Bayah di Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Mau Berpergian? Simak Harga Rapid Test Antigen-Swab, Berlaku Setelah 18 Desember 2020

Untuk sementara OPT yang berhasil didata baik dari pengamatan langsung maupun informasi petani setempat yaitu ulat, belalang, siput, bercak daun, sunburn symptom (layu terbakar matahari), busuk batang dan jamur pada umbi.

“Untuk sampel ulat dan bercak daun bergejala telah kami dapatkan dan kami bawa ke laboratorium untuk diidentifikasi lebih lanjut. Ulat yang di dapat ada dua jenis berwarna hitam totol kuning dan hijau dengan tanduk di bagian ekor. Ulat ini juga ditemukan di pertanaman porang wilayah Purwakarta dan Ciamis. Sampel lain tentunya akan terus dikumpulkan teman-teman di lapangan,” papar Rista.

Menurut informasi petani di Desa Kaduagung, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, siput juga menjadi hama bagi tanaman porang karena siput tersebut berjalan pada tanaman lalu meninggalkan jejak dan jejak tersebut dapat membuat bagian tanaman menjadi busuk berair.

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Kementan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah