Dana BOS Bisa Untuk Membantu Ekonomi Guru-Guru Honorer, Simak Penjelasannya.

- 24 November 2020, 16:00 WIB
mendikbud
mendikbud /

Portal Kudus – Kabar Menggembirakan datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengenai Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

 

Menteri Nadiem mengatakan dalam acara diskusi dengan guru-guru di SD Negeri 15 Palu, akan melakukan relaksasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2021.

Relaksasi tersebut dikhususkan bagi sekolah-sekolah di daerah 3T (terluar, tertinggal, terluar) dan sekolah kecil. Penjelasan Menteri seperti di lansir portalkudus dari siaran kemendikbud RI kamis 5 November 2020, bahwa kebijakan tersebut merupakan upaya pemerintah menjangkau dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T agar mampu bersaing dengan sekolah-sekolah di kawasan perkotaan.

Baca Juga: BNPB Manfaatkan Layanan Aplikasi Google Maps, Untuk Mengakses KRB Gunung Merapi.
Bagi sekolah yang sudah besar dan mapan, Mendikbud memastikan tahun 2021 tidak akan ada penurunan dana BOS.

“Jadi kita akan pastikan, tidak ada dana BOS yang turun tapi untuk teman-teman kita di sekolah-sekolah kecil, daerah terluar, tertinggal itu akan meningkat secara dramatis. Itu adalah yang namanya proafirmasi, prorakyat yang membutuhkan. Itu yang sebenarnya,” ujar Mendikbud.
 
Pada kesempatan ini, Mendikbud juga menjelaskan kebebasan penggunaan dana BOS yang keputusan penggunaanya sepenuhnya berada di kepala sekolah. “Jadi dana BOS sekarang bisa digunakan untuk guru honorer, bisa digunakan untuk beli laptop, beli pulsa, bahkan untuk membantu ekonomi guru-guru honorer. Jadi mohon dimanfaatkan kemerdekaan kepala sekolah dalam mengelola dana BOS tentunya dengan pelaporan yang harus transparan,” tutur Mendikbud.

Baca Juga: Risiko Yang Ditimbulkan Vaksin Sangat Rendah dan Manfaat Jauh Lebih Tinggi, Berikut Penjelasannya.
 
Selain dana BOS, Mendikbud juga memastikan tahun depan akan melanjutkan program digitalisasi sekolah.

Namun, untuk menunjang program pembelajaran ini, sekolah tidak akan diberi gawai atau tablet melainkan laptop serta proyektor.
Menurut Mendikbud, dari segi penggunaanya laptop dinilai lebih tahan lama daripada tablet. Selain itu juga, laptop yang dimiliki sekolah itu, selain fleksibel digunakan oleh siswa dan guru juga memiliki fungsi yang lebih banyak.

“Tapi jangan khawatir, mau itu tablet atau laptop sudah pasti TIK akan menjadi fokus kita,” ujar Mendikbud.
Baca Juga: Hati-hati Terhadap Penipuan Mengatasnamakan Situs Resmi Prakeja Gel-12.

Mendikbud mengutarakan, program digitalisasi yang akan dimulai tahun depan ini telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo untuk dikerjakan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x