PENGANGGURAN Di Indonesia Pada Februari 2022 Tercatat Sebanyak 8,40 Juta Orang, Meski Turun Sebanyak 350 Ribu

- 22 Desember 2023, 14:34 WIB
pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 tercatat sebanyak 8,40 juta orang, meski turun sebanyak 350 Ribu.
pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 tercatat sebanyak 8,40 juta orang, meski turun sebanyak 350 Ribu. /tangkap layar

Portal Kudus - Simak inilah pembahasan tentang pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 tercatat sebanyak 8,40 juta orang, meski turun sebanyak 350 Ribu.

Menjawab rasa penasaran yang ada dibenak pikiran, inilah jawaban dari pertanyaan yang sedang dicari ulasan dan pembahasannya.

Simak dan perhatikan dengan baik, pembahasan lengkap pertanyaan yang dimaksudkan di atas.

Inilah referensi jawaban soal dari pertanyaan yang bisa dijadikan pilihan untuk menjawab soal yang ada.

Simak dan perhatikan dengan baik, pembahasan lengkap pertanyaan yang dimaksudkan di atas.

Untuk mengetahui jawaban soal dari pertanyaan Simak inilah pembahasan tentang pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 tercatat sebanyak 8,40 juta orang, meski turun sebanyak 350 Ribu silahkan simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: BERDASARKAN Wacana Di Atas, Analisislah Kebijakan Apa yang Anda Sarankan Selaku Penganut Ajaran Keynes

Soal Lengkap:

Pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 tercatat sebanyak 8,40 juta orang, meski turun sebanyak 350 ribu orang dari tahun lalu, namun angka ini masih sangat tinggi.

Secara persentase, tingkat pengangguran terbuka mencapai 5,83% lebih rendah dari tahun sebelumnya 6,26%. Akan tetapi dibandingkan Tahun 2020 masih tinggi, di mana realisasinya mencapai 4,94% atau 6,93 juta orang.

Secara persentase, jumlah pengangguran ini jika dilihat dari provinsinya yang paling banyak ada di wilayah Banten.

Berdasarkan wacana di atas, analisislah kebijakan apa yang Anda sarankan selaku penganut ajaran Keynes!

Jawaban:

Berdasarkan wacana di atas, kondisi ekonomi Indonesia, terutama terkait tingkat pengangguran, dapat dianalisis dari perspektif teori ekonomi klasik.

Sebagai penganut ajaran Keynes, terdapat beberapa kebijakan yang dapat disarankan untuk mengatasi masalah pengangguran berdasarkan teori ekonomi klasik.

Baca Juga: JAWABAN! Bagaimana Dampak Peningkatan Devisa Tersebut Bagi Neraca Pembayaran dan Perekonomian di Indonesia

- Peningkatan Belanja Publik

Salah satu kebijakan yang dapat disarankan adalah peningkatan belanja publik, terutama dalam hal investasi infrastruktur.

Dengan meningkatnya investasi infrastruktur, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Hal ini sejalan dengan teori Keynes yang menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran melalui stimulus ekonomi.

- Pengurangan Pajak

Selain itu, pengurangan pajak bagi perusahaan dan individu juga dapat menjadi salah satu kebijakan yang disarankan.

Dengan adanya pengurangan pajak, diharapkan dapat mendorong investasi swasta dan konsumsi masyarakat, yang pada akhirnya dapat menciptakan lapangan kerja baru.

- Peningkatan Belanja Konsumsi Pemerintah

Selain itu, pemerintah juga dapat meningkatkan belanja konsumsi untuk barang dan jasa.

Dengan demikian, pemerintah dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Baca Juga: BERDASARKAN Uraian Di Atas, Faktor Apa yang Memengaruhi Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar? Jelaskan

- Kebijakan Moneter

Selain kebijakan fiskal, kebijakan moneter juga dapat menjadi salah satu instrumen untuk mengatasi pengangguran.

Bank sentral dapat menggunakan kebijakan suku bunga untuk merangsang investasi dan konsumsi masyarakat.

Dalam konteks kondisi ekonomi Indonesia, terutama terkait tingkat pengangguran yang masih tinggi, kebijakan-kebijakan di atas dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah pengangguran.

Namun demikian, perlu diingat bahwa implementasi kebijakan-kebijakan tersebut perlu memperhatikan kondisi ekonomi secara keseluruhan, termasuk inflasi, defisit anggaran, dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Dalam konteks nilai tukar rupiah, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Faktor-faktor tersebut antara lain tingkat inflasi, cadangan devisa, kondisi perekonomian global, dan kebijakan moneter.

Baca Juga: HARGA Minyak Goreng Curah Naik Lagi Di Pasar A, Analisislah Kondisi Ekonomi Berdasarkan Teori Ekonomi Klasik

Dalam hal ini, kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Selain itu, kondisi perekonomian global, terutama terkait dengan kebijakan moneter The Federal Reserve, juga dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah pengangguran, perlu adanya koordinasi antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi tingkat pengangguran.

Demikian informasi tentang pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 tercatat sebanyak 8,40 juta orang, meski turun sebanyak 350 Ribu.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah