Portal Kudus - Simak inilah pembahasan tentang terjawab PT KNOWLEDGE, kreasi mandiri sedang berdiskusi dengan para manajer investasinya untuk penerbitan obligasi.
Menjawab rasa penasaran yang ada dibenak pikiran, inilah jawaban dari pertanyaan yang sedang dicari ulasan dan pembahasannya.
Simak dan perhatikan dengan baik, pembahasan lengkap pertanyaan yang dimaksudkan di atas.
Inilah referensi jawaban soal dari pertanyaan yang bisa dijadikan pilihan untuk menjawab soal yang ada.
Simak dan perhatikan dengan baik, pembahasan lengkap pertanyaan yang dimaksudkan di atas.
Untuk mengetahui jawaban soal dari pertanyaan pembahasan tentang PT KNOWLEDGE, kreasi mandiri sedang berdiskusi dengan para manajer investasinya untuk penerbitan silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Soal Lengkap:
PT Knowledge Kreasi Mandiri sedang berdiskusi dengan para manajer investasinya untuk penerbitan obligasi baru.
Dalam diskusi tersebut, manajer investasi telah menginfokan perusahaan bahwa jatuh tempo obligasi yang berbeda akan menjadikan tingkat kupon yang berbeda dan penjualan dengan harga yang berbeda pula.
PT Knowledge Kreasi Mandiri harus memilih di antara beberapa alternatif. Dalam setiap kasus, obligasi akan memiliki nilai nominal sebesar Rp 1.000 dan biaya flotasi akan menjadi Rp 40 per obligasi. Perusahaan dikenakan pajak dengan tarif 40%.
Hitung biaya pembiayaan setelah pajak dengan masing-masing alternatif berikut ini.
Alternatif Kupon Jatuh Tempo (tahun)
At Premium
A 9% 20 Rp 1.320
B 7% 4 Rp 1.020
C 6% 6 Rp 950
D 5% 9 Rp 845
Pilihan Jawaban:
Untuk menghitung biaya pembiayaan setelah pajak, kita perlu menghitung biaya flotasi per obligasi dan nilai nominal per obligasi.
Biaya flotasi per obligasi adalah Rp 40 per obligasi, jadi biaya flotasi total = Rp 40 * jumlah obligasi. Nilai nominal per obligasi adalah Rp 1.000, jadi nilai nominal total = Rp 1.000 * jumlah obligasi.
Setelah menghitung biaya flotasi dan nilai nominal, kita perlu mengurangi nilai nominal dari biaya flotasi untuk menghitung biaya pembiayaan setelah pajak.
Berikut adalah hasil perhitungan biaya pembiayaan setelah pajak untuk setiap alternatif:
1. Alternatif A (9% | 20 Rp | 1.320)
Biaya flotasi: Rp 40 * 1.000 = Rp 40.000
Nilai nominal: Rp 1.000 * 1.000 = Rp 1.000.000
Biaya pembiayaan setelah pajak: Rp 1.000.000 - Rp 40.000 = Rp 960.000
2. Alternatif B (7% | 4 Rp | 1.020)
Biaya flotasi: Rp 40 * 1.000 = Rp 40.000
Nilai nominal: Rp 1.000 * 1.000 = Rp 1.000.000
Biaya pembiayaan setelah pajak: Rp 1.000.000 - Rp 40.000 = Rp 960.000
3. Alternatif C (6% | 6 Rp | 950)
Biaya flotasi: Rp 40 * 1.000 = Rp 40.000
Nilai nominal: Rp 1.000 * 1.000 = Rp 1.000.000
Biaya pembiayaan setelah pajak: Rp 1.000.000 - Rp 40.000 = Rp 960.000
4. Alternatif D (5% | 9 Rp | 845)
Biaya flotasi: Rp 40 * 1.000 = Rp 40.000
Nilai nominal: Rp 1.000 * 1.000 = Rp 1.000.000
Biaya pembiayaan setelah pajak: Rp 1.000.000 - Rp 40.000 = Rp 960.000
Setelah menghitung biaya pembiayaan setelah pajak untuk setiap alternatif, kita dapat menyimpulkan bahwa alternatif D (5% | 9 Rp | 845) adalah alternatif yang paling cocok untuk perusahaan karena biaya pembiayaan setelah pajak terkecil.
Demikian informasi tentang PT KNOWLEDGE Kreasi Mandiri Sedang Berdiskusi Dengan Para Manajer Investasinya Untuk Penerbitan Obligasi Baru.***